Universitas Australia Siapkan Akomodasi untuk Karantina Pelajar Internasional

Universitas di Australia sedang mempersiapkan diri dengan kemungkinan kedatangan mahasiswa internasional dari negara di mana virus corona sudah menjangkit banyak warga, termasuk China.
- Mahasiswa dari daerah wabah harus mengisolasi diri selama 2 minggu sesampainya di Australia
- University of Sydney sudah kirim email agar mahasiswa yang sekarang tinggal di sana untuk pindah
- Sejumlah mahasiswa baru mengatakan pemindahan ini akan 'sangat mengganggu'
Persiapan ini dilakukan jika seandainya Australia akan mencabut larangan masuk ke negaranya, yang sekarang diberlakukan bagi mereka yang berasal dari China, Iran, dan Korea Selatan.
University of Sydney, salah satu universitas terbesar di Australia, sudah memutuskan untuk menggunakan apartemen di salah satu kampusnya yang bisa digunakan sebagai tempat karantina jika mahasiswa dari tiga negara ini datang, setelah larang dicabut.
Mahasiswa yang sekarang tinggal di sana sudah diberitahu untuk mengosongkan gedung dalam waktu 48 jam, karena unit di dalam apartemen tersebut akan digunakan untuk mahasiswa internasional yang tiba di Sydney.
Para mahasiswa yang baru tinggal selama 4 minggu dari masa sewa selama 48 minggu akan dipindahkan ke akomodasi lain milik universitas selama delapan minggu.
Universitas akan menanggung biaya pemindahan dan juga menurunkan tarif sewa ketika mereka dipindahkan sementara.
"Siap-siaplah dengan barang-barang anda sesegera mungkin, untuk siap untuk dipindahkan," seperti yang dinyatakan dalam email yang dikirim kepada mahasiswa penghuni apartemen tersebut.
Universitas di Australia sedang mempersiapkan diri dengan kemungkinan kedatangan mahasiswa internasional dari negara di mana virus corona sudah menjangkit banyak warga, termasuk China
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya