Universitas Perlu Tingkatkan Upaya Cegah Paham Radikal

Universitas Perlu Tingkatkan Upaya Cegah Paham Radikal
Universitas Perlu Tingkatkan Upaya Cegah Paham Radikal
Universitas Perlu Tingkatkan Upaya Cegah Paham Radikal Photo: Muhammad Fatih Akmal, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, mengakui ada rekan-rekannya yang berpaham ekstrim di kampusnya. (Supplied: pribadi)

Menurut Fakih Akmal, mereka yang berpikiran garis keras bisa ditandai dari penampilan mereka yang berbeda. Seperti mengenakan cadar bagi perempuannya dan pria mengenakan celana menggantung.

Namun yang kentara sekali menurut Muhammad Fatih Akmal adalah sikap konservatif mereka bahkan terhadap mata kuliah yang mereka ambil sekalipun.

“Di kampus ada pelajaran menafsirkan Al Qur’an dengan metode barat, mereka menolak mata kuliah itu. Bagi mereka Al Quran hanya boleh ditafsirkan oleh ulama-ulama Timur Tengah, dan mereka pilih pindah Fakultas," tutur mahasiswa semester akhir ini.

Ia juga mengatakan sebelum berpaham konservatif rekan-rekannya kerap menghadiri kajian di kampus yang diselengarakan oleh organisasi pengusung paham ekstrim seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sebelum dinyatakan sebagai organisasi terlarang oleh pemerintah,

Pembinaan oleh kampus

Penuturan Muhammad Fatih Akmal ini tidak mengejutkan karena beberapa terpidana kasus terorisme tercatat pernah mengenyam pendidikan di kampus yang beralamat di Jalan Ir H Juanda No 95, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten ini.

Seperti Pepi Nugraha, pelaku teror bom buku pada tahun 2011 lalu yang divonis 18 tahun penjara.

Universitas Perlu Tingkatkan Upaya Cegah Paham Radikal Photo: UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta membekali mahasiswa baru dengan pengetahuan mendeteksi paham radikal. (UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta)

Pihak kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sendiri mengaku menyadari situasi ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News