Universitas Terkaya di Australia Membayar Pegawainya di Bawah Standar

Universitas Terkaya di Australia Membayar Pegawainya di Bawah Standar
Laporan tahunan University of Melbourne membukukan kekayaan sebesar 4,43 miliar dolar (sekitar Rp 46 triliun) sementara 72,9 persen pegawainya berada dalam ketidakpastian kerja. (ABC News: Patrick Stone)

Sementara itu, universitas telah membayarkan 99.000 dolar kepada 425 tutor di Fakultas Teknik.

Staf di Fakultas Seni Rupa dan Musik kabarnya juga akan menerima kekurangan pembayaran mereka.

Universitas Terkaya di Australia Membayar Pegawainya di Bawah Standar Photo: Sedikitnya empat fakultas di Melbourne University ditengarai melakukan praktek penggajian di bawah standar. (ABC News: Patrick Stone)

 

Fakultas lainnya yang ditengarai melakukan praktek penggajian di bawah standar yaitu Fakultas Sains, yang membayar pegawainya hanya sepertiga dari tarif normal untuk kegiatan tutorial sejak tahun 2009.

Melbourne University melalui seorang juru bicara mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan Serikat Buruh NTEU.

"Universitas setuju dengan posisi NTEU dalam permasalahan ini dan telah menyelesaikannya pada akhir 2019," katanya.

"Diakui bahwa pekerja musiman yang terkena dampak ini punya kesempatan untuk mengajukan kekurangan dan jika ada, akan dibayarkan," katanya.

Bulan lalu, universitas mengakhiri semua praktek yang dipersoalkan ini. Universitas juga membentuk kelompok kerja bersama serikat buruh untuk menyelesaikan perselisihan.

Perguruan tinggi terkaya di Australia, University of Melbourne, diam-diam telah membayarkan kembali kekurangan gaji kepada sekitar 1500 tenaga akademik

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News