Unjuk Kesolidan, PKS Gelar Aksi Untuk Libya
Senin, 28 Maret 2011 – 05:12 WIB
JAKARTA - Laporan dugaan pelanggaran kode etik dan hukum yang menimpa sejumlah petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), ternyata "dibalas" dengan aksi sosial. Demi menunjukkan kesolidan diri, PKS menggelar aksi kepedulian terkait konflik negara Timur Tengah. Ribuan kader PKS hadir dalam aksi yang berlangsung di silang monumen nasional (monas), Jakarta itu. "Suasana perang ini diciptakan negara barat agar senjata mereka terjual. Inilah yang sedang diciptakan di Libya," kata Hidayat. Tindakan pasukan sekutu yang mengintervensi kedaulatan Libya juga merupakan upaya menguasai minyak Libya. "Nah inilah mereka lakukan untuk menghidupi resesi ekonomi Eropa," tegasnya.
Untuk kesekian kalinya, PKS menggelar aksi demi menunjukkan kepedulian diri kepada negara-negara Timur Tengah. Konflik bersaudara di Libya kali ini menjadi tema utama. PKS meminta Pemerintah Indonesia mendesak Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) kembali mengeluarkan resolusi demi mengakhiri krisis di Timur Tengah. Selain Libya, tercatat negara yang tengah berkonflik adalah Yaman, Bahrain, dan Palestina.
"Yang terjadi di Libya adalah intervensi negara asing. Ini harus dihentikan," kata Hidayat Nur Wahid, politisi senior PKS di silang monas, Jakarta, kemarin (27/3). Menurut Hidayat, PKS mengutuk segala kekerasan dan pembantaian rakyat sipil yang dilakukan rezim otoriter Libya. Pihak asing yang selama ini menunggangi resolusi PBB justru juga melancarkan serangan bersenjata. Akibatnya, korban yang berjatuhan justru dari masyarakat sipil.
Baca Juga:
JAKARTA - Laporan dugaan pelanggaran kode etik dan hukum yang menimpa sejumlah petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), ternyata "dibalas" dengan
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer