Unjuk Rasa Mahasiswa di Berbagai Tempat di Indonesia Ternodai Aksi Kekerasan pada Aktivis

Unjuk Rasa Mahasiswa di Berbagai Tempat di Indonesia Ternodai Aksi Kekerasan pada Aktivis
Saksi mata mengatakan polisi menggunakan gas air mata dan meriam air menghadapi pengunjuk rasa di Jakarta. (Reuters: Willy Kurniawan)

Dalam video yang diunggah rumah dokumenter WatchdoC tersebut,  sang polisi menanggapi kenaikan harga minyak goreng yang juga dirasakannya.

"Sebenarnya yang dikeluhkan sampeyan-sampeyan ini kan istilahnya perwakilan dari hati nurani saya juga," ujar polisi yang tidak diketahui namanya itu kemarin (11/04).

Ade Armando dipukuli, kondisinya 'memprihatinkan'

Meski aksi unjuk rasa secara umum berjalan lancar dan tanpa kekerasan, aksi di Jakarta diwarnai insiden pemukulan aktivis dan akademisi Ade Armando.

Kepala Kepolisian Metro Jaya Fadil Imran mengatakan dalam konferensi pers tentang kondisi dosen FISIP Universitas Indonesia, Ade Armando yang "memprihatinkan" setelah sekelompok yang diduga bukan kelompok mahasiswa mengeroyoknya.

Fadil mengatakan Ade mengalami cedera di bagian kepala namun sedang ditangani dokter. Menurutnya, enam polisi yang menolong Ade juga luka-luka.

Ia tidak menuturkan alasan Ade Armando menjadi target kekerasan tersebut.

Diberitakan di Jakarta Globe, sebelum dipukuli massa, Ade mengatakan mendukung maksud unjuk rasa para mahasiswanya.

"Saya tidak ikut unjuk rasa, tapi saya datang untuk menyatakan dukungan saya," ujarnya kepada wartawan sebelum unjuk rasa dimulai.

Unjuk rasa memprotes tingginya harga minyak goreng dan wacana perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi Senin (11/04) kemarin ternodai aksi kekerasan pada seorang aktivis

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News