Unjuk Rasa Tolak TKA di Sultra Hingga Tengah Malam, Rusuh
jpnn.com, KENDARI - Aksi unjuk rasa menolak kedatangan 500 tenaga kerja asing (TKA) di Sulawesi Tenggara (Sultra), berlangsung hingga Selasa (23/6) malam, diwarnai kerusuhan
Massa yang menggelar aksi di simpang empat menuju Bandara Haluoleo di Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan itu, didesak mundur oleh polisi dengan menggunakan water canon dan tembakan gas air mata.
Massa menolak membubarkan diri bahkan melemparkan batu dan kayu ke arah pihak kepolisian.
Pihak kepolisian mengimbau massa pengunjuk rasa agar membubarkan diri.
Namun imbauan tersebut tidak diindahkan. Bahkan massa aksi melemparkan batu dan kayu ke arah pihak kepolisian.
Setelah kurang lebih satu jam didesak mundur oleh pihak kepolisian, massa kemudian membubarkan diri pada pukul 00.50 Wita dini hari, Rabu (24/6/2020).
Setelah berhasil mendesak mundur para pengunjuk rasa, pihak kepolisian membersihkan area lokasi unjuk rasa dari berbagai sampah-sampah yang berserakan kemudian bergegas dan meninggalkan simpang empat tersebut.
Sebelumnya, para massa aksi melakukan sweeping setiap kendaraan khususnya roda empat yang keluar dari bandara untuk memeriksa setiap penumpang, apakah memuat TKA atau tidak.
Pengunjuk rasa tolak kedatangan TKA asal China di Sultra melemparkan batu dan kayu ke arah polisi, mereka menolak membubarkan diri.
- Guru Supriyani Tetap Ikut Tes PPPK Meski dapat Afirmasi
- Pesta Rakyat ASR-Hugua Kolaka Berlangsung Meriah: Ajak Masyarakat Wujudkan Perubahan Sultra
- 2 Program Ini Dianggap Strategi Jitu ASR-Hugua untuk Pemerataan Ekonomi di Sultra
- TKA di Tangerang Raya Meningkat, Imigrasi Perketat Pengawasan
- LSI Denny JA: Elektabilitas ASR-Hagua Tertinggi di Sultra
- Tindak Lanjut Peluncuran Golden Visa, Kantor Imigrasi Bekasi Gelar Sosialisasi