Untuk Cegah Radikalisasi, Pemerintah Australia Diminta Untuk Ikut Intervensi

Salah satu ahli kontra terorisme di Australia, Dr Anne Aly mengatakan kunci untuk memerangi kekerasan ekstrimis adalah dengan adanya intervensi sebelum anak-anak muda menjadi radikal.
Dr Anne Aly dari Curtin University di Australia Barat, kini sedang mencoba menjalankan program intervensi yang melibatkan tiga pemuda di Australia Barat.
Paspor ketiga pemuda ini dibatalkan oleh pemerintah Federal Australia.
Menurut Aly, jika Australia ingin mencegah serangan teroris, pemerintah perlu mengeluarkan dana lebih banyak untuk program intervensi, termasuk pembiayaan untuk konseling khusus.
"Masalahnya di Australia adalah kurangnya kesadaran mengenai kejahatan akibat ekstrimisme, atau bagaimana menanggulanginya," ujar Dr Aly. "Karenanya banyak kekurangan diantara organisasi kemasyrakatan, juga kurang pengetahuan soal peranan organisasi-organisasi dalam pencegahan dan penanggulangan."
Pada anggaran 2014/2015, pemerintah Australia menggelontorkan dana sebesar $1 juta atau Rp 10 miliar untuk organisasi-organisasi kemasyarakatan.
"Jumlah tersebut sangat kecil untuk memperkuat sektor non-pemerintah dan untuk mempekuat kapasitas organisasi-organisasi untuk mencegah terorisme, ini sangat mengecewakan," ujar Dr Aly.
Salah satu ahli kontra terorisme di Australia, Dr Anne Aly mengatakan kunci untuk memerangi kekerasan ekstrimis adalah dengan adanya intervensi sebelum
- Dunia Hari Ini: Ledakan Bus di Israel Diduga 'Serangan Teror'
- Pelajar di Luar Negeri Ikut Dukung Aksi 'Indonesia Gelap'
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Subianto Lantik 481 Kepala Daerah
- Dunia Hari Ini: Bus Terjun ke Jurang di Bolivia, 30 Orang Tewas
- Omon-Omon Pemangkasan Anggaran: Efisiensi yang Kontradiktif?
- Dunia Hari Ini: Pesawat Delta Air Terbalik, Tak Ada Korban Jiwa