Untuk Kampanye, Pengurus Parpol Sewa Pesawat Khusus
Tak Pasang Logo Partai, Takut Dianggap Banyak Uang
Selasa, 24 Maret 2009 – 08:59 WIB
Choel pun mengatur penumpang secara bergantian, siapa yang boleh merokok. Jika telah menghabiskan satu batang, penumpang harus bergantian dengan yang lain yang sudah antre. ''Biar asapnya tidak kebanyakan, maksimal yang merokok tiga plus satu (nomor Partai Demokrat 31) yang boleh merokok,'' katanya.
Pesawat tersebut akan disewa Partai Demokrat hingga kampanye putaran terakhir selesai. Setidaknya ada 11 rute perjalanan di 15 kota yang direncanakan.
Lantas, berapa tarif sewa pesawat kampanye itu? Choel tidak mau menyebutkannya. ''Yang pasti, totalnya lebih murah daripada memberangkatkan orang sebanyak ini dengan pesawat komersial,'' kata Choel.
Memang, tidak ada informasi resmi. Pihak Transwisata juga tidak mau terbuka soal tarif sewa pesawatnya. Informasi yang dihimpun Jawa Pos, tarif sewa yang dipatok Transwisata untuk Fokker 100 minimal USD 2.500 (sekitar Rp 28.500.000) per jam. Itu belum termasuk biaya layanan bandara atau handling ground jasa layanan kru, dan biaya tunggu yang jumlahnya bisa mencapai USD 1.300.
Selama masa kampanye, para pengurus sejumlah parpol yang berkantong tebal lebih suka menyewa pesawat ketika menempuh perjalanan ke luar pulau. Seberapa
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408