Untuk ke-11 Kalinya, Festival Film Indonesia Kembali Digelar di Melbourne
Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) di University of Melbourne kembali menggelar Indonesian Film Festival. Tahun ini festival akan lebih mengangkat keberagaman budaya, adat, dan bahasa yang ada di Indonesia.
Tahun 2016 akan menandai tahun ke 11 digelarnya festival tahunan yang pernah meraih penghargaan kegiatan budaya terbaik dari PPIA.
Tujuh film Indonesia akan diputar di Australia Centre Moving Image (ACMI) di pusat kota Melbourne, dari tanggal 14 hingga 20 April mendatang.
Ketujuh film tersebut adalah 'Filosofi Kopi' dari novel laris yang ditulis Dee Lestari, 'Another Trip to The Moon' karya Ismail Basbeth, 'Negeri Van Oranje' besutan Endri Pelita, 'Hijab' dari Hanung Bramantyo, 'The Sun, the Moon, and the Hurricane' karya Andri Cung yang juga sudah beberapa kali diputar di ajang film internasional, 'Nay' karya Djenar Maesa Ayu, dan 'Badoet' besutan Awi Suryadi.
Rangkaian festival film Indonesia akan dimulai hari Sabtu, 2 April dengan pemutaran film di ruang terbuka, atau IFF Under The Stars.
Kawasan Southbank, tepatnya di Testing Ground akan menjadi tempat penyelenggaran 'layar tancap' ini dengan memutar film 'Naga Bonar Jadi 2'.
Acara lainnya adalah 'Kelas Film Indonesia' yang akan mengajak siapapun yang ingin memahami lebih soal industri film di Indonesia.
Kelas ini akan digelar selama empat hari, dengan menggali topik penyutradaraan, akting, alur kamera dan suara, serta membuat film dengan anggaran rendah.
Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) di University of Melbourne kembali menggelar Indonesian Film Festival. Tahun ini festival akan lebih
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
- Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter
- Prabowo Targetkan Indonesia Swasembada Pangan, Bagaimana Reaksi Australia?
- Dunia Hari Ini: Calon Pengganti Pemimpin Hizbullah Tewas Dibunuh