Untuk Khofifah dan Bu Risma: Seorang PDP Corona Meninggal setelah Ditolak 2 RS

jpnn.com, SURABAYA - Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 Slamet Budi Santoso meninggal dunia setelah berusaha mendapatkan perawatan di rumah sakit demi kesembuhannya.
Usaha warga Menur, Surabaya itu untuk mendapatkan perawatan menemui jalan buntu.
Kamis lalu, berusia 55 tahun ini akhirnya meninggal dunia di RS Dr Soetomo.
Sebelumnya karyawan perusahaan ekspedisi itu sempat ditolak oleh dua rumah sakit di Surabaya, yaitu Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) dan RS Haji Surabaya.
Berita duka ini seakan melengkapi kesedihan keluarga yang ditinggalkan, terutama istri dan dua putra serta empat cucunya.
Meskipun pihak rumah sakit belum menetapkan almarhum positif Covid-19, tetapi pihak keluarga dan para tetangga yakin Slamet Budi Santoso meninggal dunia akibat corona.
Asumsi itu berdasarkan gejala sakit yang dirasakan almarhum sebelum meninggal, yakni demam, batuk dan sesak napas.
Akibatnya, beberapa warga keberatan jenazah Slamet dimakamkan di pemakaman kampung Menur.
Seorang PDP corona meninggal dunia setelah dua rumah sakit milik pemerintah menolaknya karena tak ada tempat lagi.
- Khofifah Terima Hadiah Ini di Hari Pertama Bertugas, Pengirimnya
- Seluruh Honorer Administrasi jadi PPPK, Satgas juga Aman, Alhamdulillah
- Pemkot Surabaya Efesiensi Anggaran ATK dan Tiadakan Kunker ke Luar Negeri
- Lelang 74 Unit Kendaraan Dinas, Ada Mobil Rp 24 Juta
- Tunjangan Kinerja atau Tukin PPPK Naik 50% dari Gaji, Alhamdulillah
- Anggota DPD RI Lia Istifhama Apresiasi Rencana Pemprov Jatim Kembangkan Rute Bus Trans Jatim