Untuk Persiapan Asian Games 2014
jpnn.com - JAKARTA - Kegagalan di SEA Games 2013 lalu meninggalkan sederet hal yang harus dievaluasi. Bukan hanya dari penampilan atlet, pun demikian dengan sumber daya pelatih. Untuk persiapan sebelum melangkah ke Asian Games 2014, rencana untuk menambah kuota pelatih asing pun dimunculkan.
Sejatinya, kuota untuk penggunaan pelatih asing pada saat persiapan SEA Games lalu mencapai 20 orang. Tapi, di dalam perjalanannya, kuota yang sudah ditetapkan itu kemudian dikepras menjadi separonya saja. Dikarenakan efisiensi anggaran persiapan Pelatnas SEA Games, hanya 10 pelatih asing yang diperbolehkan.
Sedangkan untuk Asian Games kali ini, kuotanya diusulkan menjadi 40 pelatih asing. Usulan penambahan pelatih asing itu diungkapkan oleh Ketua KONI Pusat, Tono Suratman, di Jakarta, kemarin (10/1). "Kalau untuk diambilnya dari mana, tidak usah mahal-mahal dari Eropa, dari Asia saja sudah cukup," ujar Tono.
Tono tidak bisa memungkiri bahwa pelatih dari luar negara Asia mempunyai kapablilitas yang bisa dipertanggung jawabkan. Apalagi, untuk persaingan di level negara Asia, harusnya negara yang punya tingkat prestasi di tingkat Olimpiade. Misalnya Amerika Serikat atau negara-negara di Eropa seperti Inggris, Jerman dan Perancis.
Bukan hanya untuk Asian Games, harapannya juga untuk even jangka panjang misalnya SEA Games 2015 Singapura. Tujuannya, agar pelatih lokal bisa menyerap ilmu dari pelatih asing. "Apalagi sudah ada kerjasama antara NOC (National Olympic Committee) dari Tiongkok, dan negara-negara lain dengan Indonesia. Itu yang akan kami tindak lanjuti," ungkapnya.
Lantas, dari mana pendanannya bisa didapatkan" Saat SEA Games lalu saja, dengan hanya menggunakan pelatih sejumlah 10 orang, penggajiannya sudah cukup kerepotan. Bayangkan, satu pelatih bisa digaji sebesar Rp 30 juta untuk tiap bulannya. Itu baru 10 pelatih, bagaimana jika 40 pelatih.
Untuk persoalan tersebut, Tono pun sudah mempunyai rancangannya. Salah satunya dengan mengalihkan alokasi anggaran bantuan sosial dari BUMN sebagai tambahan untuk mencari pelatih asing. "Dari BUMN kan juga kuotanya 20, dari pemerintah 20. Itu sudah tertuang jelas dari MoU bersama BUMN, kenapa tidak dimanfaatkan," pungkasnya. (ren)
JAKARTA - Kegagalan di SEA Games 2013 lalu meninggalkan sederet hal yang harus dievaluasi. Bukan hanya dari penampilan atlet, pun demikian dengan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Real Madrid Tumbang di Markas Liverpool, Rekor Minor Tercipta
- Liverpool Vs Real Madrid: 10 Pemain Absen Termasuk Vinicius
- Indonesia Masters 2025: Ginting Bicara Kenangan
- Banjir Pelatih Asing di Piala AFF 2024, Hanya Ada 1 Lokal
- Luar Biasa! 2 Pemain Non-Pelatnas PBSI Lulus BWF World Tour Finals 2024
- Begini Persiapan Megan C Sutanto Menuju Laga Olimpiade