Untuk Urusan Satu Ini, PDIP Minta Pemerintah Lebih Terbuka
jpnn.com - JAKARTA - Aksi penyanderaan terhadap warga negara Indonesia (WNI) oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina, juga menjadi perhatian Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Dia menilai pemerintah terlalu mengandalkan pendekatan diplomasi pemerintahan. "Pemerintah harus terbuka. Ketika sandera pertama bisa bebas dengan kelompok intelijen, kok yang ini tidak dipakai lagi, dan terkesan terlalu menggunakan pendekatan G to G (goverment to goverment)," kata Hasto di kompleks DPR, Jakarta, Kamis (18/8).
Padahal, lanjut Hasto, akan lebih mudah untuk membebaskan sandera bila menggunakan kerja sama dengan masyarakat sipil yang punya jaringan dan terbiasa mengurusi masalah konflik di Filipina Selatan.
"Kalau sudah bebas baru membuat kesepakatan, kerja sama dengan pemerintah. Hanya political will-nya saja," ujar Hasto.
Mantan politikus Senayan ini juga meminta pemerintah lebih serius dalam upaya pembebasan sepuluh WNI yang masih disandera. Bukan sekadar menyampaikan informasi soal kondisi mereka, tapi juga upaya yang dilakukan harus lebih konkret. (fat/jpnn)
JAKARTA - Aksi penyanderaan terhadap warga negara Indonesia (WNI) oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina, juga menjadi perhatian Sekretaris Jenderal
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kementrans dan Kemendes PDT Raih Peringkat Terbaik I Atas Kepatuhan Pelayanan Publik
- Kapolrestabes Semarang Disorot soal Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Diduga Ditembak Polisi
- Kementerian ATR: Diperlukan Upaya Strategis dalam Pengelolaan Tanah dan Ruang
- Akun Fufufafa Disebut Identik Milik Gibran, Postingannya Mengarah ke Gangguan Jiwa
- Siswa SMKN 4 Semarang Korban Penembakan Oknum Polisi Terlibat Tawuran?
- Gandeng Investor, Pertamina Umumkan Pemenang Pertamuda Seed and Scale 2024