Untuk Warga Jateng, Ada Fatwa Terbaru dari MUI
"Sebelum salat itu jemaah sudah berjubel, antre sampai luar. Kalau tidak dibuat shift bisa bahaya. Maka nanti kami segera usulkan ini ke pusat. Mudah-mudahan ada fatwa soal jumatan secara shift ini dikeluarkan oleh MUI pusat," tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, para ulama se-Jateng berkumpul untuk menggelar halakah tentang tatanan peribadatan di era new normal.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen juga hadir dalam halakah tersebut.
Dalam acara itu, Ganjar berharap, halakah ulama itu nantinya memutuskan berbagai hal tentang panduan dan tata cara penerapan normal baru dari segi peribadatan.
Nantinya, hasil halakah dijadikan pedoman bagi pemerintah mengeluarkan kebijakan baru.
"Saya minta para ulama merumuskan ini, agar nantinya bisa menjadi formula yang baik sehingga Jateng benar-benar siap. Mudah-mudahan ada alternatif dan masukan dari para ulama yang akan kami jadikan acuan untuk menerapkan normal baru itu, agar semuanya lebih aplikatif dan aman," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga tidak mau gegabah dalam mengambil keputusan. Menurutnya, semua harus dipersiapkan dengan matang agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Dia juga mendorong masyarakat menggelar latihan penerapan normal baru. Apabila ada daerah yang sudah hijau, maka boleh melakukan uji coba menggelar ibadah di tempat ibadah dengan standar protokol yang ketat.
MUI Jateng memperbaiki fatwa baru tentang kegiatan beribadah umat Islam di Jawa Tengah selama masa pandemi.
- Sikap Tegas MUI terhadap Langkah-Langkah Presiden Prabowo
- Respons Takmir Masjid soal Viral Paspampres Usir Jemaah saat Gibran Jumatan di Semarang
- Lemhannas & MUI Teken Nota Kesepahaman Pemantapan Nilai Kebangsaan
- Boikot Produk Pro-Israel Memanas, MUI: Jangan Terjebak Palestina Washing
- Prabowo Usul Pemilihan Kepala Daerah Kembali ke DPRD, Ganjar: Ojo Kesusu
- MUI Dukung Media Online yang Cerdas, Bijak dan Tangguh