Untukmu Bahasaku
Oleh Dahlan Iskan
Ampuuuuuun. Inilah resiko, ups, risiko (risiko, risiko, risiko, risiko, risiko) kebiasaan. Saya jadi ingat Zainal Muttaqin. Yang kini jadi Dirut banyak perusahaan. Yang dulu reporter olahraga.
Zainal pernah dihukum redakturnya. Nama redaktur itu Johny Kwee.
Zainal dihukum untuk menulis 100 kali kata yang sama. Di satu kertas putih. Hanya karena pernah salah menulis kata. Dan kesalahan itu berulang-ulang.
Saya pun bersedia: kalau sekarang harus dihukum menulis kata 'risiko' sampai 1.000 kali. Agar melupakan kebiasaan salah menulis 'resiko'.
Ada juga kesalahan yang saya memang belum tahu. Misalnya saat saya menulis kata 'was-was'. Ternyata itu salah. Kata dasarnya bukan 'was'. Yang benar adalah waswas (tidak pakai penanda sambung).
Setelah mas Khusnun Juraid meninggal saya ingin mengirim WA. Bukan ke kuburan beliau. Tapi ke Mas Yusuf Ridlo. Yang anda hafal namanya itu. Yang sering melakukan koreksi bahasa di DI's Way itu.
Saya minta dicarikan nomor HP beliau. Ternyata saya kenal Mas Yusuf Ridlo itu. Mantan anak buah sendiri.
Secara khusus saya minta tolong pada beliau: untuk terus melakukan koreksi atas artikel saya di DisWay. Dan kesalahan saya itu harus diumumkan di kolom komentar disway.