Untung Siksa

Dahlan Iskan

Untung Siksa
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Saya bergegas keluar ruangan. Mengejar pengacara. Itu perkara apa. Terdakwanya berkulit hitam. Pun pengacaranya. Dia tidak dibayar oleh terdakwa. Pengadilanlah yang memintanya jadi pembela. Rambut pengacara ini unik: dikelabang menjadi puluhan kelabang kecil.

Itu perkara pembunuhan. Sidangnya delapan kali. Pakai juri. Di sidang sebelum ini juri memutuskan ia bersalah. Hari itu hakim tinggal memutuskan nilai hukumannya.

Inilah peradilan yang simple, cepat dan murah.

Saya beruntung hari itu. Tidak ada sidang Trump. Bisa ikut dua sidang. Masih bisa lagi keliling ke lantai 10, tempat jadwal sidang diumumkan.

Besok, daya tarik persidangan Trump berada di puncaknya. Untuk bisa masuk harus antre panjang. Saya sepakat dengan Erick: akan mulai antre jam 05.00 pagi. Berarti jam 04.00 harus berangkat. Trump telah menyiksa saya. Yang disiksa mau.(*)


Berita Selanjutnya:
Lia Camino

Maka hari pertama di New York, saya ke pengadilan. Mumpung hari itu tidak ada sidangnya Presiden Donald Trump.


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News