Untung Tembaki Dada Teroris, Tamat: Sudah Bang, Kita Amankan Dulu Bom yang Lebih besar
Untung bahkan sempat diduga sebagai salah seorang pelaku teror. ”Nggak apa-apa, nggak masalah,” katanya.
Perwira menengah di Pusdik Polair itu mengenang, sesampai di pos polisi Sarinah, dirinya langsung memberikan instruksi untuk mengevakuasi Danny. Prosesnya menegangkan karena bunyi tembakan terus terdengar.
Sembari mengeluarkan pistol, Untung bersama Tamat langsung berlari ke arah Starbucks. Di sana mereka segera terlibat adu tembak dengan para teroris. Tidak lama, seorang pelaku melemparkan granat ke bawah mobil Mitsubishi Pajero Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya Kombespol Martuani.
Untung dan Tamat yang berpindah posisi dan berlindung di samping mobil putih juga dilempari granat. Beruntung, tidak ada yang terluka. Untung yang melihat kaki pelaku teror tidak terlindung langsung memberikan instruksi kepada Tamat.
”Saya bilang, incar kakinya. Jangan yang lainnya karena ada bom,” katanya.
Mata yang terlatih membuat tembakan Tamat bersarang ke kaki teroris dan timah panas milik Untung menembus dada.
Seperti terlihat dari video yang telah viral, setelah itu bom yang melekat di badan kedua pelaku meledak dan menewaskan keduanya, Afif dan M. Ali. Untuk memastikan keduanya benar-benar mati, Untung dan Tamat menembaki lagi dada pelaku.
Saat itu emosi Untung benar-benar berkecamuk. Dia melampiaskan dengan terus menembaki dada pelaku berulang-ulang. Tamat lantas memintanya untuk menghentikan tembakan tersebut.
TANPA perlengkapan pelindung yang memadai. AKBP Untung Sangaji dan Ipda Tamat Suryani bahu-membahu melumpuhkan dua pelaku terror di kawasan Sarinah,
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408