Untung Tembaki Dada Teroris, Tamat: Sudah Bang, Kita Amankan Dulu Bom yang Lebih besar
’’Sudah Bang, kita amankan dulu bom lain yang lebih besar,’’ ujarnya menirukan ucapan Tamat.
Acara diskusi kemarin juga menjadi saksi senjata yang digunakan Untung dan Tamat untuk menembaki teroris. Khusus untuk miliknya, dia mengatakan, ada logo tengkorak dan pencabut nyawa di gagang pistol jenis FN.
’’Gambar tengkorak di kiri. Artinya, berbuat baiklah sebelum mati,’’ ucapnya.
Sedangkan gambar pencabut nyawa, menurut dia, mengingatkan agar tidak ragu mengalahkan yang jahat. Sebagai polisi, lanjut Untung, dirinya harus melindungi masyarakat.
Bagi dia, kalau sampai ada anggota masyarakat menjadi korban kekejian teroris, percuma polisi digaji. ”Kami punya hak untuk mencium istri setiap saat. Tapi, dalam tujuh kali 24 jam harus selalu siaga satu,” katanya.
Karena itulah, dalam acara kemarin, Untung meminta awak media untuk tidak bertanya kenapa dirinya berani. Bagi dia, menjadi polisi berarti sudah siap mati. ”Saat jadi polisi, satu kaki ini sudah di atas kuburan,” tegasnya.
Yang juga bisa disebut sebagai unsung heroes alias pahlawan yang luput dari sorotan dalam teror Jakarta itu adalah pasukan Detasemen A Brimob Polda Metro Jaya yang bermarkas di Kwitang, Senen, Jakarta Pusat. Begitu mendengar adanya aksi teror dan mendapatkan perintah, mereka langsung tancap gas ke tempat kejadian perkara (TKP).
Lantaran kondisi darurat, pasukan berangkat secepat-cepatnya. Sebagian besar bergerak menggunakan rantis (kendaraan taktis) dan motor trail. Namun, ada juga yang bergerak dengan menggunakan kendaraan pribadi.
TANPA perlengkapan pelindung yang memadai. AKBP Untung Sangaji dan Ipda Tamat Suryani bahu-membahu melumpuhkan dua pelaku terror di kawasan Sarinah,
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408