UNY Juara 1 Dunia, ITS Mencetak Sejarah, Universitas Indonesia dan ITB Mengekor

Sementara itu, Ketua Divisi Data & Telemetri tim Sapuangin ITS, Gilang Samudra mengatakan timnya bisa menjadi juara karena dinilai sukses menggunakan data telemetri, yaitu teknologi yang memungkinkan pengukuran jarak jauh dan pelaporan informasi kepada perancang atau operator sistem, dengan cermat sehingga meningkatkan optimasi strategi berkendara.
Selain itu, tim Sapuangin juga mencetak sejarah sebagai tim yang kali pertama menjuarai kategori terbaru ini di dunia.
“Kami bangga dengan pencapaian juara pertama di kategori ini, dan tidak menyangka akan menjuarai kategori Data & Telemetry Award," kata Gilang.
Dia menceritakan, sempat mengalami kesusahan di awal perlombaan karena tidak terlalu mengetahui detail spesifikasi sistem telemetri yang digunakan. Namun, tantangan itu akhirnya bisa ditaklukkan.
SEM adalah kompetisi global tahunan bagi para mahasiswa yang menguji gagasan inovatif mereka terkait efisiensi energi dan memiliki sejarah panjang sejak awal dilaksanakan di Prancis pada 1985. Partisipasi Indonesia dalam kompetisi bergengsi ini telah memasuki usia yang ke-11 sejak SEM diadakan di Asia pada 2010.
Secara global, ada total 154 tim dari 137 universitas di 37 negara yang berpartisipasi sampai tahap akhir, dengan 27 tim dari Indonesia. Para peserta tersebut bersaing menyajikan inovasi kendaraan hemat energi mereka di hadapan panel juri yang terdiri dari para eksekutif dari Shell, Nissan, SwRI, Altair, dan Schmid Elektronik. Para juara pertama dari setiap kategori berhak mendapatkan hadiah uang sebesar USD1.500 dan runner-up sebesar USD750. (esy/jpnn)
Mendikbudristek Nadiem memberikan apresiasi terhadap tim mahasiswa Indonesia dari empat kampus top yang berhasil memenangkan lomba Shell Eco-Marathon Off-Track 2021
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Inilah 7 Sub-Bidang Ilmu dari Kampus di Indonesia Masuk Top 100 Dunia
- ITB Terima 1.911 Calon Mahasiswa dari Jalur SNBP, Paling Favorit Fakultas Ini
- Buku Kolaborasi UI dengan Mitra Ungkap Potensi Aset Bersejarah Depok Lama
- Panen Kritik, UI Beberkan Alasan Disertasi Bahlil Tidak Dibatalkan
- Tanggapi Keputusan UI soal Disertasi Bahlil, Mendiktisaintek: Rasanya...
- Diwajibkan Minta Maaf soal Disertasi ke Civitas Akademica UI, Bahlil Bereaksi Begini