Upal Mulai Marak Jelang Lebaran
Senin, 07 September 2009 – 04:35 WIB
PASBAR -- Masyarakat harus mulai meningkatkan kejeliannya melihat setiap lembar uang kertas, terutama Rp50 ribuan dan Rp100 ribuan. Kalau tidak jeli, jangan-jangan uang itu adalah uang palsu alias upal. Ini lantaran tingginya perputaran uang dan kebutuhan masyarakat jelang Hari Raya Idul Fitri diprediksi akan membuka peluang beredarnya upal. Kasus sudah mulai ditemukan di Pasaman Barat, Sumbar. Di sejumlah kawasan di Sumbar bahkan peredaran upal sudah ditemukan sejak Juni 2009. Dengan modus operandinya melalui tempat keramaian seperti pasar-pasar, swalayan dan tempat-tempat lain yang mana uang tunai banyak digunakan. Untuk mengelabui korbannya, tempat itu sering dimanfaatkan para oknum yang tidak bertanggungjawab untuk melancarkan aksinya, karena di tempat-tempat ini ramai terjadi transaksi jual beli," ungkapnya.
Kapolres Pasbar, AKBP Sus Edy Tafif mengatakan, menyusul temuan uang palsu beberapa waktu lalu di Pasbar, dan juga dilihat dari kasus-kasus serupa yang terjadi belakangan ini di berbagai daerah di Indonesia, warga harus lebih berhati-hati. Para oknum pengedar upal, lanjutnya, sebisa mungkin akan memanfaatkan momen Lebaran untuk melancarkan aksinya, karena tingkat peredaran uang pada saat ini melonjak tajam.
Baca Juga:
"Oleh sebab itu, masyarakat agar dapat berhati-hati saat menerima uang. Mana tahu, uang itu adalah upal. Sehingga masyarakat perlu tetap waspada terhadap upal tersebut. Pecahan upal yang paling banyak kemungkinan beredar biasanya nominal Rp50 ribu dan Rp100 ribu, sebab nominal tersebut juga yang paling banyak dibelanjakan masyarakat.
Baca Juga:
PASBAR -- Masyarakat harus mulai meningkatkan kejeliannya melihat setiap lembar uang kertas, terutama Rp50 ribuan dan Rp100 ribuan. Kalau tidak jeli,
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan