Upaya Arzeti Bilbina Mendukung Pelabelan BPA pada Kemasan Plastik
jpnn.com, JAKARTA - Model sekaligus anggota DPR RI Arzeti Bilbina mendukung agar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berani memberi pelabelan terhadap kemasan plastik dan galon guna ulang yang mengandung Bisphenol A atau BPA.
Dia mengatakan bahwa tujuan pelabelan itu agar kemasan plastik tersebut tidak digunakan oleh bayi, balita, dan janin.
"BPA berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, dan mengubah fungsi imunitas. Hal ini yang sering luput dari perhatian kaum ibu," kata Arzeti dalam Diskusi Publik berjudul Bebaskan Anak, Balita, Bayi dan Janin dari Bahaya Bisphenol A-urgensi label Bebas BPA untuk Kesehatan di Jakarta, baru-baru ini.
Oleh karena itu, Arzeti membawa masalah fenomena tersebut ke rapat kerja dewan. Dia bersyukur DPR RI menyambut positif hal tersebut dan telah melakukan rapat kerja dengan BPOM.
Menurut dia, pada anggaran tahun 2022, pemerintah akan mengalokasikan anggaran untuk sosialisasi bahaya BPA.
"Kita terus dukung selama untuk menjaga kesehatan masyarakat, khususnya ibu hamil, janin dan bayi. Kita akan terus menjaga generasi bangsa," ujarnya.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait juga menyampaikan kekecewaan atas lambannya pihak BPOM yang tidak segera memberi label bebas BPA.
"Saya sudah beberapa kali menjadi narasumber webinar tentang pelabelan BPA. Dan BPOM masih lambat dalam menetapkan revisi PERKA label," tutur Arist.
Arzeti Bilbina mendukung upaya pemerintah melalui BPOM melakukan pelabelan BPA pada kemasan palstik.
- Tak Ada Bahaya BPA, Pemerintah Hingga Pakar Pastikan Konsumsi Air Galon Polikarbonat Aman
- Sinar Matahari Tak Buat BPA Bermigrasi ke Air Galon, Ini Penjelasannya
- BPOM Wajibkan Label Bahaya, Jangan Ada Pakar yang Bilang BPA Aman
- Isu BPA Disebut Bukan Dilatari Persaingan Usaha, Warga Tidak Percaya
- Pakar Polimer ITB: Jangan Gunakan Isu BPA Mengacaukan Persaingan Sehat
- Ahli: BPA Bukan Pemicu Mikropenis dan Gangguan Kesuburan Pria