Upaya Atasi Kesenjangan Warga Aborigin Tak Maksimal

"Ketika ditandatangani, hal ini mengisyaratkan niat untuk mencapai patokan tertinggi meskipun hal itu akan penuh tantangan," ujarnya menambahkan.
Antara tahun 2011 dan 2014, anak-anak Aborigin berusia nol sampai empat tahun tercatat dua kali lebih mungkin meninggal dunia dibandingkan daripada anak-anak non-pribumi.
Menteri Wyatt mengatakan beberapa faktor berkontribusi terhadap hal itu, termasuk pembunuhan dan kecelakaan di jalan raya, selalu berada di luar kendali Pemerintah dan target ini harus diperbaiki kembali.
"Yang saya sukai dari penyegaran ini karena memberikan kesempatan melihat sasarannya. Apakah targetnya tepat atau kita menetapkannya dengan cara berbeda seperti angka kematian anak," katanya.
60 pemuka Aborigin diundang ke Canberra pekan lalu untuk membicarakan bagaimana menyusun ulang skema Closing the Gap.
Dalam pernyataannya, para delegasi mendesak Pemerintah untuk tidak meninggalkan target yang ada, namun menyarankan beberapa target baru dapat ditambahkan.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia