Upaya Hindari Operasi Caesar Bisa Berujung pada Cedera Persalinan

Upaya Hindari Operasi Caesar Bisa Berujung pada Cedera Persalinan
Upaya Hindari Operasi Caesar Bisa Berujung pada Cedera Persalinan

"Itu perbedaan besar dan perbedaan itu tak hanya terjadi di Sydney. Ada penelitian dari Norwegia, Hong Kong, Amerika Serikat, Selandia Baru, dan Tuhan-pun tahu tempat-tempat lain mana yang menunjukkan hal sama. Ini adalah masalah global," utara Profesor Peter.

Ia menunjuk sebuah perang ideologi yang mendorong kebijakan di sekitar operasi caesar dan pengelolaan cedera persalinan.

"Diagnosis yang ada saat ini sangat tak memadai. Ini benar-benar skandal sehingga begitu banyak kerusakan terjadi di lingkungan kerja kita tanpa kita pernah mendiagnosis itu, tanpa kita pernah menganalisa para perempuan itu dengan benar,” kemuka sang profesor.

"Dan kita punya infrastruktur di sini, kita punya pengaturan yang tepat, kita punya personil, mesin, segala sesuatu, dan alasan untuk itu adalah ideologi, tak ada yang lain. Ini bukan soal uang,” sambungnya.

Ia menambahkan, "Ideologi yang menyebut bahwa kita tak harus berbicara tentang kerusakan yang terjadi pada perempuan saat melahirkan karena mungkin membuat beberapa orang meminta untuk caesar."

Profesor Peter memprediksi kasus hukum medis sebentar lagi akan terjadi.

"Maret lalu di Inggris, sudah ada keputusan Mahkamah Agung yang memperjelas bahwa perempuan harus sepenuhnya diberitahu tentang pro dan kontra-nya. Dan itu termasuk pro dan kontra dari persalinan yang diusahakan normal, operasi caesar dan operasi darurat tentu ada pro-kontranya pula,” terangnya.

"Jadi jika kita tak sesuai dengan keputusan Mahkamah Agung, maka cepat atau lambat kita akan menghadapi tuntutan hukum medis," imbuh Profesor Peter.

Ada kekhawatiran terbaru tentang skala cedera pada perempuan yang disebabkan oleh persalinan dengan alat di rumah sakit Australia.Salah satu ahli

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News