Upaya Indonesia-Korsel Atasi Limbah Laut Lewat Teknologi Kapal Hidrogen
Dia menjelaskan bahwa proyek tersebut bertujuan untuk mengembangkan kapal yang dapat mengumpulkan, mengolah, dan memanfaatkan limbah laut yang terapung sebagai sumber energi secara komprehensif di atas kapal.
Pengembangan itu mendapat perhatian di Forum AIS serta di acara internasional, seperti Konferensi Sampah Laut Internasional PBB (IMDC) dan NHK Broadcasting di Jepang beberapa waktu lalu.
Mereka secara aktif melakukan upaya bersama dalam mengembangkan dan memanfaatkan teknologi kapal ramah lingkungan.
Lalu, mempromosikan penelitian kolaboratif internasional dan pertukaran personel di bidang teknik, lingkungan, dan kelautan.
Proyek ini menerima pendanaan dari berbagai kementerian pemerintah Korea, termasuk Kementerian Kelautan dan Perikanan (MOF), Kementerian Perdagangan, Industri dan Energi (MOTIE), serta pemerintah daerah.
Adapun, Indonesia mengusulkan komitmen bersama Korea untuk membina kerja sama internasional di bidang perlindungan lingkungan laut.
Dr Hendra Yusran Siry Direktur Pusat Penelitian Kelautan pada Direktorat Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan menuturkan Indoensia secara aktif mempromosikan proyek kerja sama dengan Korea di bidang penelitian dan pengembangan.
“Yang secara langsung berkontribusi terhadap pelaksanaan rencana pengelolaan limbah laut Indonesia sebagaimana ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 83 Tahun 2018,” kata dia.
Kolaborasi kerja sama Indonesia-Korea Selatan lewat teknologi kapal bertenaga hidrogen untuk pengelolaan limbah laut.
- Epson BIJ Caravan: Edukasi Printer Perkantoran Ramah Lingkungan dengan Mobilitas Maksimal
- Riset Sebut Wisatawan Makin Peduli Isu Ramah Lingkungan
- AstraZeneca Komitmen Wujudkan Ambisi Nol Karbon Perusahaan
- Menko Airlangga Groundbreaking Pabrik Baterai EV Ramah Lingkungan Pertama di Indonesia
- Pertamina dan Vale Indonesia Bersinergi, Dorong Dekarbonisasi Capai NZE
- Pertamina Lakukan Daur Ulang Ribuan Baju Seragam