Upaya Kementan Mengantisipasi Perubahan Iklim dengan Menerapkan Smart Farming
jpnn.com, PADANG - Salah satu upaya Kementerian Pertanian untuk mengantisipasi perubahan iklim ialah memaksimalkan pertanian modern smart farming.
Hal ini diungkapkan dalam Bertani On Cloud (BOC) Volume 227, Edisi Penas XVI, yang dilaksanakan dari area Gelar Teknologi di Mobil Unit Ngobras.
Tampil sebagai narasumber Kepala Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Lampung Roni Angkat dan Ketua P4S Swen Inovasi Mandiri Jawa Barat Sri Wahyuni.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan perubahan iklim tidak bisa ditangani dengan cara yang biasa-biasa saja.
"Karena, perubahan iklim bisa mengancam hasil pertanian. Oleh karena itu, dibutuhkan inovasi serta terobosan untuk menghadapinya. Salah satunya melalui smart farming," jelasnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan Kementan telah memiliki program untuk menanggulangi ancaman krisis pangan global, perubahan iklim, dan dampak el nino dalam produksi dan penyediaan pangan.
"Salah satunya dengan menerapkan smart farming, dengan efisiensi sumber daya seperti pemakaian air untuk lahan pertanian dan pemakaian pupuk organik yang ramah lingkungan," katanya.
Dedi menambahkan, dengan smart farming harapannya dampak perubahan iklim dan el nino dapat diminimalisir.
Salah satu upaya Kementerian Pertanian untuk mengantisipasi perubahan iklim ialah memaksimalkan pertanian modern smart farming.
- Indonesia Tunda Komitmen Iklim di COP 29 Azerbaijan, Aktivis Lingkungan Bereaksi
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor
- APP Group Tegaskan Dukungan Pengelolaan Mangrove Berkelanjutan di COP 29 Azerbaijan
- Wamentan Sudaryono Dapat Gelar Bapak Petani Milenial, Yakin Sektor Pertanian Menjanjikan
- Tinggalkan Karier Mapan, Agus Sugiri Sukses Bertani bersama Agrosolution Pupuk Kaltim
- Pertamina Tegaskan Komitmen Transisi Energi Berkelanjutan Lewat ZRF Initiative