Upaya KPH Anglingkusumo Perjuangkan Paku Alam VIII Jadi Pahlawan Nasional
Dianggap Bakal Lengkapi Keistimewaan Jogjakarta
Jumat, 18 November 2011 – 00:18 WIB
Dikenal sebagai dwitunggal bersama Sultan Hamengku Buwono (HB) IX, Paku Alam (PA) VIII belum juga ditetapkan sebagai pahlawan nasional meski sudah diperjuangkan sejak tahun lalu. Keraton Jogja juga mendukung penuh.
============================
============================
KEPUTUSAN pemerintah baru-baru ini menetapkan Ki Sarmidi Mangunsarkoro dan I.J. Kasimo bersama lima tokoh lain sebagai pahlawan nasional memicu kembali semangat Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Anglingkusumo. Putra mendiang PA VIII tersebut menganggap hal itu sebagai momentum untuk meneruskan perjuangan bagi sang bapak agar mendapatkan penetapan serupa.
Sebab, sama seperti Mangunsarkoro dan Kasimo, PA VIII pada masa lalu juga banyak berkiprah di tingkat daerah maupun nasional. PA VIII juga dikenal sebagai sosok yang peduli terhadap masalah pendidikan. Contohnya, semasa berkiprah di Taman Siswa, Mangunsarkoro sempat ditampung di salah satu rumah milik PA VIII.
"Itulah yang sedang kami perjuangkan," ungkap KPH Anglingkusumo dalam perbincangannya dengan Radar Jogja (Jawa Pos Group) kemarin (16/11).
Dikenal sebagai dwitunggal bersama Sultan Hamengku Buwono (HB) IX, Paku Alam (PA) VIII belum juga ditetapkan sebagai pahlawan nasional meski sudah
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara