Upaya Penyelamatan Pilot Selandia Baru Gagal, Eskalasi Konflik Bersenjata di Papua Meningkat
"Sejak awal Komnas HAM Papua menyebutkan perlu dilakukan dialog kemanusiaan ... ini untuk membatasi siapa-siapa yang perlu diajak untuk berdialog, misalnya TPNPB, korban, keluarga korban, pemerintah Indonesia."
"Lalu berdialog di mana? Terserah, bisa berdialog di Jakarta, di Papua, di Vanuatu, atau Australia, kan Indonesia punya pengalaman menyelesaikan konflik kekerasan bersenjata di Aceh [melalui dialog], nah mestinya [formula] itu bisa dipakai."
Operasi pembebasan sandera
Jubir TNI Laksamana Muda Julius Widjojono mengatakan operasi militer di Papua dilakukan justru untuk menghindari jatuhnya korban massal.
"TNI tidak pernah mundur satu kali pun dalam menjaga kedaulatan wilayah kami. Hal ini diterapkan secara konsisten di Papua," katanya.
Pasukan pemberontak TPNPB pada Februari menyerbu sebuah pesawat bermesin tunggal tak lama setelah mendarat di landasan kecil di Paro, Nduga, menculik pilotnya.
Pesawat ini dijadwalkan untuk menjemput 15 pekerja konstruksi setelah pemberontak separatis mengancam akan membunuh mereka.
Pertempuran hari Sabtu merupakan insiden bersenjata terbaru dari serangkaian peristiwa kekerasan dalam beberapa tahun terakhir di Papua.
Konflik antara penduduk asli Papua dan pasukan keamanan Indonesia mrupakan hal sudah yang biasa terjadi.
Perbedaan jumlah korban tewas versi TNI dan TPNPB-OPM mewarnai konflik antara keduanya di Nduga, Papua, Sabtu (15/04) pekan lalu
- Dunia Hari Ini: Korea Selatan Membatalkan Darurat Militer
- Dunia Hari Ini: Belgia Memberikan Perlindungan Hak Bagi Pekerja Seks
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Tuduh Negaranya Ingin Bersihkan Etnis Palestina
- Krisis yang Terabaikan, Kasus Keracunan Metanol di Indonesia Tertinggi se-Dunia
- Meet The World with SKF: 18 Pemain Papua Football Academy Terpilih ke Gothia Cup 2025
- CPNS dan PPPK Daerah Ini Terima SK, Selamat ya