Upaya Perlindungan Hewan yang Hampir Punah Terganggu Oleh Penutupan Perbatasan COVID-19

Aturan yang memperbolehkan pasangan untuk saling mengunjungi di tengah 'lockdown' COVID-19 tidak hanya dibutuhkan manusia di Australia, namun juga hewan yang terancam punah.
Penutupan perbatasan dan 'lockdown' turut mempengaruhi upaya konservasi spesies hewan setelah setahun pandemi.
Pemindahan hewan dari satu daerah ke daerah lainnya kini menjadi tantangan logistik tersendiri.
"Hampir setiap program pengembangbiakan kami yang ada di seluruh Australia terdampak karena satu atau lain hal," kata Elaine Bensted, kepala eksekutif Kebun Binatang Australia Selatan.
"Kami pernah melakukan pemindahan antar-perbatasan di mana kami harus menempatkan staf dari Australia Selatan di satu sisi perbatasan dan staf Kebun Binatang Werribee [dari Victoria] di sisi lain."
Elaine mengatakan bahwa keberhasilan program pengembangbiakan hewan dapat menentukan keselamatan spesies tertentu.
"Khususnya untuk hewan yang memiliki siklus pengembangbiakan tahunan, atau yang jumlahnya sangat sedikit di alam liar. Fokus kebun binatang bermutu adalah memastikan keragaman genetiknya terjaga," katanya.
Misalnya penting sekali bagi burung beo berperut jingga, yang spesiesnya terancam punah, untuk sampai di Tasmania tepat waktu agar tidak punah.
Aturan yang memperbolehkan pasangan untuk saling mengunjungi di tengah 'lockdown' COVID-19 tidak hanya dibutuhkan manusia di Australia, namun juga hewan yang terancam punah
- Dunia Hari Ini: Jenazah Dua Pendaki Gunung Cartensz di Papua Sudah Dievakuasi
- Sulitnya Berbaik Sangka kepada Danantara
- Temu Mencoba Masuk Indonesia, Tapi Bukan Itu yang Dikhawatirkan UMKM
- Presiden AS dan PM Inggris Bertemu Untuk Akhiri Perang Ukraina
- Istri Mantan Atlet Australia Ingin Suaminya Ikut Diadili dalam Kasus Prostitusi
- Pemerintah dan Apple Sepakati Perjanjian, iPhone 16 Boleh Dijual di Indonesia