Upaya Petrokimia Gresik Genjot Produksi Tebu di Jawa Timur

Adapun kendala yang dialami petani tebu, tambah Dwi Satriyo, di antaranya produktivitas rendah.
Terbatasnya pendampingan kepada petani, ketersediaan pupuk subsidi yang terbatas, harga pupuk nonsubsidi yang mahal, sulitnya akses ke lembaga keuangan, dan harga jual hasil panen yang cenderung turun saat panen, serta belum terlindunginya petani dari risiko gagal panen.
“Agro Solution dapat menjadi jawaban untuk meningkatkan produktivitas perkebunan tebu guna menjaga kedaulatan pangan," imbuh Dwi Satriyo.
Dalam program tersebut, Petrokimia Gresik bekerja sama dengan seluruh stakeholder industri gula untuk memberikan pendampingan intensif kepada petani, jaminan pasokan, mutu dan harga sarana produksi (pupuk dan pestisida) serta memfasilitasi pemasaran hasil panen.
“Tujuan akhir Agro Solution adalah meningkatkan produktivitas panen dan pendapatan petani,” tegas dia.
Dalam kerja sama itu, Petrokimia Gresik berperan untuk menyediakan jaminan penyediaan pupuk non-subsidi kepada petani binaan PG Gempolkrep.
Alokasi pupuk subsidi terus menurun, sehingga akses petani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi sesuai kebutuhan makin terbatas.
“Dengan program Agro Solution diharapkan petani dapat mengenal dan menggunakan pupuk non-subsidi produksi Petrokimia Gresik sehingga produktivitas dan kualitas tebu yang dibudidayakan meningkat,” ujar dia.
Menjaga produktivitas tebu di Jawa Timur, Petrokimia Gresik melakukan penandatanganan MoU program Agro Solution bersama Pabrik Gula (PG) Gempolkrep
- Hadirkan Megawati, Gresik Petrokimia Makin Optimistis Raih Target Juara Proliga 2025
- Petrokimia Gresik Siapkan Pupuk 431 Ribu Ton saat Lebaran, Stok Aman
- Berkah Ramadan, Petrokimia Gresik Blusukan hingga Gelontorkan Bantuan Rp 2 Miliar
- Film Pabrik Gula Tayang Lebaran, MD Pictures Gelar Pesta Rakyat
- Petrokimia Gresik & Pupuk Indonesia Berbagi Berkah kepada 1.000 Anak Yatim dan 1.500 Guru TPQ
- Semarak Ramadan 2025, Petrokimia Gresik Tebar Bansos hingga Rp 682,5 Juta