Upaya WAMI Tingkatkan Transparansi Serta Akuntabilitas dalam Dokumentasi dan Royalti

Eksklusif pada Pertemuan Tahunan Anggota 2024, WAMI juga memperkenalkan sebuah sistem bernama ATLAS.
Adapun ATLAS diciptakan untuk memudahkan pencipta, penulis lagu, atau pemegang hak lainnya dalam berkarya serta pendistribusian royalti.
Sistem tersebut sudah dirancang dalam tiga tahun terakhir dan terus diperbarui untuk mempermudah penggunaan.
"Ini bukan sesuatu hal yang mudah, datanya sekitar 5 atau 10, ada ribuan bahkan jutaan data. Enggak bisa dengan segera, tetapi berproses, alhamdulillah data-data itu sekarang sudah mulai komplit," beber Adi Adrian, Ketua Badan Pengurus WAMI.
"Dahulu kita pakai sistem namanya DIVA dari Hongkong, sekarang ATLAS ini milik kita sendiri. Itu yang patut kita banggakan, meski harus terus diperbaharui datanya," lanjutnya.
Pada 2023, WAMI telah mendistribusikan royalti secara berkala, dengan total Rp173.400.243.247 dalam enam siklus distribusi tahunan.
Langkah tersebut diambil untuk memastikan bahwa hak para pencipta lagu dan penerbit musik atas karya tetap terjaga, dan royalti yang dihasilkan dari penggunaannya diterima dengan adil dan tepat waktu.
Dalam waktu dekat, WAMI kembali mendistribusikan royalti kepada para pencipta lagu dan penerbit musik melalui sistem ATLAS.
Perkumpulan Wahana Musik Indonesia (WAMI) menggelar Pertemuan Tahunan Anggota 2024 di Aroem Restaurant & Ballroom, Jakarta Pusat pada Kamis (10/10).
- WAMI Umumkan Jadwal Baru Distribusi dan Pembagian Royalti Minimum Bagi Anggota
- Demi Ekosistem Musik, Gerakan Satu Visi Ajukan Uji Materiel Pasal UU Hak Cipta ke MK
- Jaga Warisan Intelektual Bangsa, Ibas Siap Kawal Regulasi dan Insentif Penulis
- Opick Ogah Ribut soal Royalti Lagu, Ternyata Ini Alasannya
- Heboh Kasus Royalti Agnez Mo Vs Ari Bias, Opick Berkomentar Begini
- 3 Tahun Terapkan Direct License, Anji: Enggak Ribet