Update Corona 2 Juli: Penjelasan Yurianto Atas Banyaknya Pasien Sembuh dari Covid-19
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Achmad Yurianto menyebut angka pertambahan pasien sembuh terus meningkat pesat.
Merujuk data Rabu (1/7) kemarin, pertambahan pasien sembuh dari COVID-19 tercatat 789, sehingga totalnya menjadi 25.595 orang.
Menurut Yuri, sapaan akrab Achmad Yurianto, pesatnya pertambahan angka kesembuhan itu karena membaiknya sistem perawatan untuk pasien positif COVID-19 di rumah sakit.
"Ini disebabkan karena beban layanan rumah sakit salah satu indikatornya tingkat hunian rumah sakit, rata-rata nasional sekitar 55,6 persen. Artinya sumber daya, tenaga kesehatan yang ada bisa memberikan layanan rawatan secara optimal. Tidak terlalu capek," kata Yuri dalam keterangan resmi yang disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia, Kamis (2/7).
Selain itu, kata dia, kesadaran masyarakat terhadap COVID-19 mulai membaik. Kebanyakan pasien yang datang ke rumah sakit ialah pasien COVID-19 dengan kasus ringan dan sedang.
"Jadi, yang masuk ke rumah sakit pada umumnya adalah kasus-kasus yang ringan-sedang, enggak sampai berat," ucap Yuri.
Berangkat dari kesadaran pula, ujar Yuri, masyarakat mulai melindungi diri orang-orang yang memiliki penyakit bawaan.
Masyarakat mulai berhati-hati dengan menerapkan protokol kesehatan ketat agar virus COVID-19 tidak masuk ke orang dengan penyakit bawaan. Pasalnya, kelompok ini yang sangat rentan terhadap COVID-19.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Achmad Yurianto menyebut angka pertambahan pasien sembuh terus meningkat pesat.
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya