Update dari Eropa: Tak Ada Sinyal Perdamaian, AS dan Rusia Malah Perburuk Keadaan
jpnn.com, MOSKOW - Ketegangan di Eropa tampaknya tak akan mereda dalam waktu dekat. Alih-alih mengupayakan perdamaian, Amerika Serikat dan Rusia yang merupakan dua tokoh kunci dalam konflik ini, justru makin mendekat ke medan perang.
Rusia pada Kamis menuding Amerika Serikat memicu ketegangan dan tidak mengacuhkan seruannya agar menurunkan ketegangan menyangkut Ukraina.
Tuduhan itu dilemparkan Moskow satu hari setelah Washington mengumumkan bahwa AS akan mengerahkan hampir 3.000 prajurit lagi ke Polandia dan Romania.
Juru bicara kantor presiden Rusia, Dmitry Peskov, dalam konferensi pers mengecam pengerahan pasukan oleh AS.
"Jelas bahwa itu bukan langkah yang ditujukan untuk menurunkan ketegangan, tapi justru tindakan mereka itu mengarah pada peningkatan ketegangan," kata Peskov.
Ukraina, sementara itu, menuduh Rusia telah menumpukkan 115.000 tentara di wilayah-wilayah perbatasan sehingga memunculkan kekhawatiran bahwa serangan akan terjadi dalam waktu dekat.
Moskow membantah tuduhan Ukraina tersebut, tetapi Washington mengatakan pada Rabu (2/2) bahwa AS akan mengirimkan lebih banyak tentara untuk melindungi kawasan Eropa timur dari penyebaran krisis.
"Kami secara terus-menerus meminta mitra kami Amerika untuk berhenti memperparah ketegangan di benua Eropa. Sayangnya, Amerika terus melakukan tindakan itu," katanya.
Tindakan Rusia dan Amerika Serikat menimbulkan kesan kedua negara adidaya itu sudah tidak sabar untuk memulai perang baru di Eropa
- Joe Biden Larang Pabrik Baja Amerika Dijual ke Perusahaan Jepang
- Ada Faktor Cuan, yang Bikin Alot Negosiasi Pemerintah dengan Apple
- Mantan Presiden Amerika Meninggal Dunia, Palestina Ikut Berduka
- CDC: Kasus Norovirus di Amerika Serikat Terus Meningkat Tajam
- Mahasiswa Asing Diminta Kembali ke Amerika Sebelum Pelantikan Donald Trump, Ada Apa?
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China