Update Korban Ledakan Lebanon: 135 Meninggal, 5.000 Cedera, Puluhan Ribu Orang Hilang
jpnn.com, BEIRUT - Pemerintah Lebanon menyebutkan, korban jiwa akibat ledakan di gudang raksasa di Beirut, Selasa (4/8) kemarin, bertambah menjadi 135 orang.
Sejumlah tim penyelamat negara itu pada Rabu (5/8) mengangkat jasad-jasad dari reruntuhan serta terus melakukan pencarian terhadap para warga yang hilang di antara gedung-gedung yang roboh.
Menteri Kesehatan Hamad Hassan mengatakan lebih dari 5.000 orang cedera dalam ledakan di pelabuhan Beirut itu.
Hassan mengatakan puluhan ribu orang masih hilang.
Selain itu, kata Hassan, sekitar 250.000 orang kehilangan tempat tinggal setelah beberapa ledakan susulan mengguncang banyak bangunan hingga berbagai perabotan terlempar ke jalanan dan pecahan kaca-kaca jendela berhamburan.
Jumlah korban tewas akibat ledakan diperkirakan akan terus meningkat.
Sementara itu, Perdana Menteri Hassan Diab telah menyatakan keadaan berkabung selama tiga hari mulai Kamis ini.
Beberapa pejabat mengatakan ledakan itu terjadi akibat timbunan bahan peledak yang sangat berbahaya disimpan selama bertahun-tahun dalam lingkungan yang tidak aman di pelabuhan itu.
Sekitar 250.000 orang di Lebanon kehilangan tempat tinggal setelah beberapa ledakan susulan mengguncang.
- Detik-Detik Tabung Gas Meledak di Bandung, Terdengar seperti Bom, Toko Hancur
- Drone dari Lebanon Menghantam Kediaman PM Israel Benjamin Netanyahu
- Israel Serang Pasukan Perdamaian di Lebanon, Sukamta DPR: DK PBB Harus Beri Sanksi Keras
- Menlu Retno Tegaskan RI tak Gentar Hadapi Teror Israel di Markas UNIFIL Lebanon
- Amerika Berjanji Tidak Akan Biarkan Israel Jadikan Lebanon seperti Gaza
- Israel Kerahkan Divisi 91 Galilee untuk Serbu Lebanon dari Darat