Update Korban Tsunami Selat Sunda: 168 Orang Meninggal
jpnn.com, BANTEN - Jumlah korban akibat tsunami yang menerjang Banten dan Lampung terus bertambah. Hingga Minggu (23/21) pukul 13.00 WIB, tercatat mencapai 168 orang.
“Hingga Minggu, 23 Desember 2018, pukul 13.00 WIB, jumlah korban 168 orang meninggal dunia,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Selain korban meninggal, terdapat juga 745 orang luka-luka, 30 orang hilang, 556 rumah rusak dan kerusakan fisik lainnya. "Penanganan terus dilakukan. Evakuasi korban masih berlangsung," ujar Sutopo.
Tsunami yang terjadi di Selat Sunda Sabtu (22/12) malam diduga karena longsoran di bawah Gunung Anak Krakatau.
Tsunami bukan dipicu oleh gempa. Tidak terdeteksi adanya aktivitas tektonik. Kemungkinan tsunami terjadi akibat longsor bawah laut karena pengaruh dari erupsi Gunung Anak Krakatau.
Pada saat bersamaan terjadi gelombang pasang akibat pengaruh bulan purnama. "Jadi ada kombinasi antara fenomena alam yaitu tsunami dan gelombang pasang," ujar Sutopo. (boy/jpnn)
Selain korban meninggal, tsunami di Selat Sunda juga mengakibatkan 745 orang luka-luka, 30 orang hilang, 556 rumah rusak.
Redaktur : Adek
Reporter : Adek, Boy
- Jembatan Jalur Evakusi Tsunami di Pasaman Barat Ambruk, 10 Orang Masuk Sungai
- BMKG Pastikan Gempa Magnitudo 7,2 di Jepang Tak Berdampak bagi Indonesia
- Gempa Bumi M 5,7 Guncang Pulau Nias, BMKG Bilang Begini
- KPK Sebut Korupsi Proyek Kementerian PUPR Membuat Shelter Tsunami Lemah
- Gempa 6 Magnitudo di Kepulauan Talaud Tak Berpotensi Tsunami
- BMKG Ungkap Penyebab Gempa M5,1 yang Mengguncang Sumba Barat, NTB