Update Terbaru, Penggunaan Simirah untuk Minyak Goreng Curah Rakyat

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyampaikan update terbaru penggunaan Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (Simirah) 2.0 dalam program Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR).
Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika mengatakan hingga 1 Juli 2022 sebanyak 130 perusahaan sudah mendaftar ke dalam Simirah.
Mereka adalah 51 produsen Crude Palm Oil (CPO), dan 79 produsen Minyak Goreng Sawit (MGS).
"Di dalam program MGCR saat ini sudah terdapat penambahan produsen, yang awalnya 75 perusahaan pada Program Minyak Goreng Curah Bersubsidi, menjadi 79 perusahaan MGS,” kata Putu Juli melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (4/7).
Menurutnya, total ada 130 perusahaan yang mendaftar di Simirah 2.0, dan 98 perusahaan sudah mendapatkan nomor registrasi yaitu 24 produsen CPO dan 74 produsen MGS.
"Semua yang mendaftar, tidak ada yang ditolak. Tetapi yang belum mendapat nomor registrasi itu karena masih proses verifikasi atau masih melengkapi data yang kurang," jelasnya.
Putu Juli menjelaskan beberapa waktu lalu Direktorat Jenderal Industri Agro Kemenperin menyelenggarakan Business Matching Regional Sumatra Program MGCR di Medan.
"Dalam kegiatan ini kami membuka layanan konsultasi bagi perusahaan serta melibatkan satuan kerja Kemenperin di Medan untuk menjadi auditor," tuturnya.
Update terbaru penggunaan Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (Simirah) 2.0 dalam program Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR).
- Pemerintah dan Apple Sepakati Perjanjian, iPhone 16 Boleh Dijual di Indonesia
- HET Minyak Goreng Rp 15.700 Per Liter, Mentan Amran Minta Pengusaha Patuhi Keputusan Pemerintah
- PTPN IV Kirim 10 Ribu Ton CPO Bersertifikasi RSPO SG, Potensinya USD 9 Juta
- Puluhan Vendor Tuntut Pembayaran Tunggakan Hingga Ratusan Miliar
- Petrokimia Gresik Dipilih sebagai Pilot Project dalam Teknologi Carbon Capture and Utilization
- Kemenperin: Nilai Investasi Pabrik AirTag Apple di Batam Tak Capai 1 Miliar Dolar AS