Update Terkini G20 dari BI, Konon Ada 3 Kabar Tak Sedap
jpnn.com, JAKARTA - Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) ke-2 G20 diwarnai kabar tak sedap akibat geopolitik dunia.
Hal itu terungkap dari pernyataan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo yang hadir dalam Presidensi G20 Indonesia di Washington D.C., Amerika Serikat.
Setidaknya Perry membeberkan tiga kondisi terkini dari diskusi antar negara G20, berikut:
1. Pemulihan ekonomi kompleks
Perry menjelaskan perang Rusia-Ukraina meningkatkan kompleksitas negara-negara G20 dalam memelihara pemulihan ekonomi global.
"Anggota G20 berbagi pandangan bahwa perang menghambat proses pemulihan global dan meningkatkan perhatian khusus tentang pasokan makanan dan energi," ujar Perry dalam Side Event G20, High Level Discussion yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat (22/4).
Eks Direktur Eksekutif International Monetary Fund (IMF) itu menilai negara-negara berpenghasilan rendah dan rentan pun terkena dampak.
Pasalnya, negara itu sudah menghadapi tantangan antara lain ruang fiskal yang terbatas dan kerentanan yang ada akibat Covid-19.
"Anggota G20 dalam FMCBG G20 kedua menggarisbawahi peran penting G20 sebagai forum utama kerja sama ekonomi internasional untuk menghadapi tantangan ekonomi global yang beragam dan kompleks saat ini," bebernya.
Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) ke-2 G20 diwarnai kabar tak sedap akibat geopolitik dunia.
- Sri Mulyani Buka-bukaan soal Peluang APBN Perubahan, Permintaan Prabowo?
- Sri Mulyani Akui Kemenangan Donald Trump Punya Pengaruh Besar
- PT Shan Hai Map Siap Gelar Indonesia Chemical Industry Investment Summit 2024
- Menko Airlangga Imbau Kepala Daerah Dorong Hilirisasi & Turunkan Angka Kemiskinan
- Kamala Lakhdhir Nilai Menko Airlangga Berhasil Mengembangkan Kerja Sama Indonesia-AS
- Donald Trump Menang, Indonesia Perlu Waspadai Fluktuasi Pasar