Update Wabah Virus Corona di Timur Tengah: Iran dan Turki Sangat Parah
jpnn.com, KAIRO - Negara-negara di Timur Tengah masih kewalahan menghadapi wabah virus corona. Republik Islam Iran dan Turki jadi yang paling parah terdampak dengan jumlah kasus saningat jauh di atas negara-negara lainnya.
Iran pada Minggu (12/4) melaporkan 1.657 kasus baru, sehingga total kasus di negara itu menjadi 71.686. Jumlah orang yang meninggal juga bertambah menjadi 4.474
Menurut Kepala Pusat Hubungan Masyarakat dan Informasi Kementerian Kesehatan dan Pendidikan Medis Kianush Jahanpur, total 43.894 pasien telah sembuh dan meninggalkan rumah sakit, sementara 3.930 orang masih dalam kondisi kritis.
"Sejauh ini, sebanyak 263.388 tes COVID-19 telah dilakukan," lanjutnya.
Guna memerangi coronavirus, para komandan Garda Revolusi Islam Iran memutuskan untuk menyumbang sebagian dari gaji mereka kepada orang-orang yang kehilangan pekerjaan.
Para komandan itu akan terus menyumbangkan 20 persen dari gaji bulanan mereka hingga krisis coronavirusbaru berakhir di Iran.
Iran mengumumkan kasus COVID-19 pertama pada 19 Februari, serta mencatat jumlah kasus terkonfirmasi dan kematian tertinggi di kawasan Timur Tengah pada Minggu.
Sementara itu di Turki, total kasus COVID-19 meningkat menjadi 56.956 dengan 4.789 kasus baru yang dilaporkan pada Minggu (12/4).
Negara-negara di Timur Tengah masih kewalahan menghadapi wabah virus corona. Republik Islam Iran dan Turki jadi yang paling parah terdampak
- Donald Trump Menang, Israel Bakal Makin Brutal di Timur Tengah
- Pemimpin Iran: Serangan Israel Tak Bisa Dianggap Remeh
- Mengenang Fethullah Gülen, Pejuang Pendidikan Turki yang Menginspirasi Dunia
- Israel Siapkan Serangan Besar terhadap Republik Islam Iran, Amerika Ikut Dilibatkan
- Kamala Harris Jadi Presiden AS, Republik Islam Iran Jangan Berharap Punya Senjata Nuklir
- Iran Bersumpah Hancurkan Israel Bila Diserang