Update Wabah Virus Corona di Timur Tengah: Iran dan Turki Sangat Parah
Uni Emirat Arab mengumumkan 387 kasus COVID-19 baru, sehingga total kasus terkonfirmasi di negara tersebut menjadi 4.123.
Mesir pada Minggu mengonfirmasi 126 kasus baru dan 13 kematian akibat COVID-19, menambah jumlah kasus yang terdaftar di negara itu menjadi 2.065, termasuk 159 kematian. Sementara itu, angkatan bersenjata mulai mendistribusikan masker wajah secara gratis kepada warga di tempat-tempat umum untuk mengendalikan penyebaran COVID-19.
Aljazair pada Minggu mengatakan bahwa kasus baru coronavirustelah mencapai 1.914 di negara di Afrika Utara tersebut, dengan jumlah kematian 293.
Di Maroko, sebanyak 116 kasus COVID-19 baru dilaporkan pada Minggu, sehingga total kasus menjadi 1.661 dengan jumlah kematian mencapai 118, sementara jumlah pasien sembuh 177.
Kasus terkonfirmasi di Kuwait naik menjadi 1.234 pada Minggu, sementara Kementerian Kesehatan Irak mengonfirmasi 34 kasus baru COVID-19, sehingga total infeksi menjadi 1.352.
Oman pada Minggu melaporkan 53 kasus COVID-19 baru, sehingga total kasus di negara itu menjadi 599.
Yordania mengonfirmasi delapan kasus baru, menambah jumlah keseluruhan kasus menjadi 389. Negara itu pada Minggu juga memutuskan untuk memperpanjang penangguhan kerja untuk semua lembaga publik, kementerian, sekolah, universitas dan lembaga pendidikan hingga 30 April. (xinhua/ant/dil/jpnn)
Negara-negara di Timur Tengah masih kewalahan menghadapi wabah virus corona. Republik Islam Iran dan Turki jadi yang paling parah terdampak
Redaktur & Reporter : Adil
- Donald Trump Menang, Israel Bakal Makin Brutal di Timur Tengah
- Pemimpin Iran: Serangan Israel Tak Bisa Dianggap Remeh
- Mengenang Fethullah Gülen, Pejuang Pendidikan Turki yang Menginspirasi Dunia
- Israel Siapkan Serangan Besar terhadap Republik Islam Iran, Amerika Ikut Dilibatkan
- Kamala Harris Jadi Presiden AS, Republik Islam Iran Jangan Berharap Punya Senjata Nuklir
- Iran Bersumpah Hancurkan Israel Bila Diserang