UPI YAI Jadi Tuan Rumah Seminar Internasional Akademisi dari 18 Negara Asia Afrika
jpnn.com, JAKARTA - Puluhan ilmuan dari 18 negara mengikuti seminar 'International Conference on Multidisciplinary Research for Sustainable Innovation (ICMRSI) yang mengusung tema “Embracing Change – Finding Breakthrough Innovation” baru-baru ini.
Seminar yang digelar virtual itu bertujuan mewujudkan program nasional yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Menurut Rektor Universitas Persada Indonesia Y.A.I, Profesor Sri Astuti Indriyati, seminar ini digelar untuk memotivasi perguruan tinggi dan program studi untuk meningkatkan kapasitas internasional yang dimiliki.
"Maka itu, selama dua hari ini ada puluhan akademisi dan peneliti dari 18 negara mempresentasikan hasil risetnya. Dengan dipandu berbagai moderator handal," tutur wanita yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Penyelenggara ICMRSI itu.
Bukan hanya akademisi dan peneliti dari berbagai kampus negeri dan swasta dari Indonesia, negara-negara sahabat pun ikut terlibat. Di antaranya Filipina India, Pakistan,
Oman, Negeri Jiran Malaysia, Azerbaijan, Mongolia, Myanmar, Afghanistan, Yaman, dan Bangladesh.
Hadir juga para akademisi dan peneliti yang berasal dari beberapa negara di Afrika, di antaranya dari Nigeria, Egypt dan Morocco.
Selama dua hari, tiap peserta mempresentasikan hasil risetnya dari berbagai disiplin keilmuan.
Seperti bidang Humaniora, Ekonomi, Psikologi, Psikologi Klinis, Sistem Informasi, Arsitektur dan Desain, Komunikasi Visual, Pendidikan, Kesehatan Masyarakat, Manajemen Sumber Daya Manusia, Teknik Sipil, Teknik Industri, Manajemen dan Akuntansi.
Puluhan akademisi dan peneliti dari 18 negara mempresentasikan hasil risetnya dalam seminar internasional dengan tuan rumah UPI YAI.
- ICoMUS 2024, UT Mendorong Kolaborasi Para Peneliti Multi Disiplin Ilmu
- Tiga Lima
- Sampah Gelas Air Mineral Ancam Laut Indonesia, Peneliti Beber Fakta Ini
- Peneliti: Ganjar Paling Kuat Sebagai Penerus Jokowi
- Peneliti Sebut Aturan Produk Tembakau di RPP Kesehatan Tak Hanya Merugikan Petani, Tetapi
- Firman Sebut Jokowi Sudah Lama Terbuai Kekuasaan, Hilang Sensitifnya