Ups, Cara Ahok Atasi Banjir Bisa Menambah Elektabilitas
![Ups, Cara Ahok Atasi Banjir Bisa Menambah Elektabilitas](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2017/02/21/79038a7c3d334d3bdd3dd2346951d4e2.jpg)
jpnn.com - jpnn.com - Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz menilai banjir yang terjadi di beberapa wilayah Jakarta sepanjang Selasa (21/2) memiliki relevansi terhadap penilaian masyarakat pada duet Basuki T Purnama-Djarot S Hidayat (Ahok-Djarot).
Menurutnya, penilaian masyarakat tidak hanya berdasar banjir yang masih terjadi, tetapi juga cara pasangan capon petahana pada pilkada DKI itu mengatasinya.
"Tentu proses penyelesaian terhadap banjir akan berdampak pada penilaian kepala daerah di saat yang bersangkutan sedang menjabat. Jadi ada relevansi yang sangat kuat penanganan banjir dengan pengaruh bagi pencalonannya (petahana,red)," ujar Masykurudin kepada JPNN, Selasa (21/2).
Masykurudin mengatakan, masyarakat akan menilai sejauh mana respons yang dilakukan Ahok-Djarot dalam menghadapi banjir. Jika jika cara Ahok mengatasi banjir tidak efektif, maka elektabilitas pemenang pilkada DKI putaran pertama itu akan tergerus.
Tapi sebaliknya, jika cara Ahok mengatasi banjir mampu memberi solusi terbaik, maka elektabilitasnya akan terkerek. “Tapi jelas adanya cara menyelesaikan banjir berpengaruh. Yaitu cara menyelesaikannya, bukan hanya banjirnya semata," pungkasnya.(gir/jpnn)
Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz menilai banjir yang terjadi di beberapa wilayah Jakarta sepanjang
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Ikut Terdampak Banjir, Berlliana Lovell Mengungsi ke Bogor
- Banjir Jakarta: Info Terbaru Akses Jalan Menuju Bandara Soetta
- Info Terbaru Banjir Jakarta, Apakah Hari Ini Sekolah Libur?
- Ikhtiar Berbagi kepada Korban Banjir Rob, AKBP Martuasah Sampaikan Pesan Astacita
- Pemkot Jakbar Lakukan Penyedotan di Puluhan Kelurahan Terdampak Banjir
- Banjir Melanda Sebagian Wilayah Jakarta, Lebih 2 Ribu Warga Mengungsi