Ups... Katanya Masih Ada Menteri Yang 'ABS'
jpnn.com - JAKARTA - Politikus Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengingatkan para menteri pembantu Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla agar menyampaikan data yang objektif saat memberikan laporan.
Kata Riza, jangan hanya menyampaikan informasi, 'asal bapak senang' (ABS). Karena hal itu justru akan menjerumuskan presiden.
"Jangan sampai para menteri sampaikan data yang tak rasional, harus data objektif. Mohon maaf, menteri sekarang (masih ada,red) yang ABS (asal bapak senang,red)," ujar Riza saat menjadi pembicara pada sebuah diskusi di Cikini, Sabtu (22/10).
Riza mengingatkan hal itu karena Jokowi tidak mungkin menguasai seluruh hal-hal teknis.
Karena itu, Jokowi membutuhkan informasi secara objektif dari para menteri maupun direktur jenderal yang ada di tiap kementerian.
"Tugas menteri itu memberi tahu, misalnya kalau di kanan ada jurang, ya jangan ke kanan. Makanya saya setuju Pak Jonan (mantan Menteri Perhubungan,red) diangkat lagi (menjadi Menteri ESDM,red). Dia menyampaikan data apa adanya. Tapi ini malah ada menteri, (menyatakan,red) semuanya bisa (sesuai keinginan presiden,red). Padahal itu salah, bahkan bakal mencederai presiden sendiri," papar Riza.
Riza lantas mencontohkan di bidang ekonomi. Kenyataan yang terjadi, memperlihatkan banyak masalah. Misalnya dari sisi investasi, banyak perusahaan asing menutup usahanya di Indonesia.
Misal Toshiba, Ford Motor, dan sejumlah perusahaan asing lain.
JAKARTA - Politikus Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengingatkan para menteri pembantu Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla agar menyampaikan data
- Indo Barometer Bantah Lakukan Survei di Kolaka Utara yang Memenangkan Sumarling Majja–Timber
- Imigrasi Denpasar Tolak Permohonan Paspor 3 CPMI Non-Prosedural Untuk Hindari TPPO
- KPK Cecar Ipar Jokowi terkait Pengaturan Lelang di Kemenhub
- Letjen TNI Richard Pimpin Upacara Pemberangkatan Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XXXVII-K ke Afrika Tengah
- Dukung Penuh Pengamanan Pilkada di Puncak, Tim Asistensi Operasi Damai Cartenz 2024 Turun Gunung
- KPK Sebut Belum Ada Tersangka Baru terkait Kasus e-KTP