Ups, Para Tamu VVIP di Hotel Mewah milik Donald Trump Pilih Hengkang

Hengkangnya tamu resor tersebut akan menyebabkan kantong pendapatan Trump mengecil. Ketika Trump menjadi presiden, banyak anggota rela membayar hingga USD300 ribu untuk keanggotaan di Mar a Lago. Menurut Leamer, mereka tak akan lagi membayar untuk memperpanjang keanggotaanya.
Sejak lama Mar a Lago banyak dikritik sebagai tempat yang kaku dan penuh dengan memorabilia tentang Trump, di antaranya bahkan palsu.
Pengisi acara Late-night Jimmy Kimmel pada Jumat mengingat beberapa kali kunjungannya ke resor mewah itu, sebelum Trump jadi presiden.
"Kamu tak berlebihan jika menyebut tempat itu seperti komik. Orang-orang di sana berusia lebih dari 100 tahun," katanya dalam Podcast The Simmons Bill.
Kimmel mengaku mengunjungi resor itu sekitar enam tahun lalu. Dia memilki agenda makan malam dengan Howard Stren, yang tinggal dekat dengan tempat itu.
Dia mengisahkan jika Mar a Lago penuh dengan pengunjung yang menyantap menu serupa bubur, dan penuh dengan foto Trump. "Tempat yang sepi dan mengerikan. Dan sekarang ia (Trump) tinggal di tempat yang mengerikan," katanya.
Tak seperti perusahaan hospitality dan rumah sakit milik Trump yang terdampak buruk akibat Covid-19, Mar a Lago mengalami peningkatan pendapatan sepanjang tahun lalu, dari USD21,4 juta naik menjadi USD24,2 juta. (cnn/ngopibareng/jpnn)
Para tamu di hotel mewah milik Donald Trump memilih pergi setelah dia tak lagi menjadi presiden.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Tanggapi Perang Tarif Trump, Partai Gelora Dorong BPI Danantara Berinvestasi di AS
- Gakoptindo Yakin Kebijakan Tarif Trump tak Memengaruhi Harga Kedelai dari AS
- Prabowo Tak Targetkan Angka untuk Tarif Impor Trump, Asalkan Diturunkan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya
- Uni Eropa Siap Main Kasar Jika Negosiasi Tarif dengan Trump Kandas
- Sarifah Desak Pemerintah Tetapkan Dubes untuk AS guna Hadapi Kebijakan Tarif Impor Trump