Upss...Bahas Suntikan PMN BUMN, Ruang Komisi VI DPR 'Basah'

jpnn.com - JAKARTA - Pemandangan tak menyenangkan terjadi di ruang Komisi VI DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/2) malam. Rapat kerja (Raker) antara Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan Komisi VI DPR yang membahas suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) diwarnai dengan tetesan air.
Salah seorang petugas di ruangan tersebut membantah bila air tetesan di ruang Komisi VI DPR karena hujan. Dia mengatakan air tetesan itu karena ada selang AC yang bocor dan belum diperbaiki.
"Karena AC, bukan karena bocor hujan," ujar petugas yang enggan menyebutkan namanya itu.
Untuk sementara, kata dia, digunakan ember untuk menampung air tetesan AC yang bocor. Dari pantauan JPNN.com di ruangan tersebut, tak hanya ember yang digunakan untuk menampung air tetesan AC, bahkan tempat sampah berukuran sedang berwarna abu-abu juga dimanfaatkan.
Tetesan air AC tersebut tepat berada di belakang barisan kursi Menteri BUMN Rini Soemarno dan jajaran para deputi BUMN. Beberapa direksi BUMN yang hadir nampak ada yang bengong saat melihat kondisi ruang rapat Komisi VI yang ditetesi air. Salah satu di antara mereka lantas menyarankan bila ada yang ingin 'basah' saat membahas PMN, harus duduk di barisan Kementerian BUMN.
"Bahas PMN, kalau mau 'basah' harus ke tengah duduknya. Di sini duduknya," terang dia sembari menunjuk tempat yang bocor.
Meski tetesan air AC cukup besar, namun saat Raker berlangsung tak sedikitpun para Anggota Komisi VI yang menjelaskan mengapa ruangannya bocor ataupun meminta maaf telah membuat tidak nyaman saat rapat. Raker membahas suntikan PMN terus berlanjut hingga Rabu (11/2) dini hari. (chi/jpnn)
JAKARTA - Pemandangan tak menyenangkan terjadi di ruang Komisi VI DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/2) malam. Rapat kerja (Raker)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- AMDK di Bawah Seliter Bernilai Ekonomi & Mudah Didaur Ulang
- Momen Hari Kartini, Andini Anissa Jadi Perempuan Pertama Peraih Gelar Kubestronaut
- Kiprah Kartini Hulu Migas Membangun Ketahanan Energi untuk Negeri
- Bantu Nelayan, HNSI Dorong Pemerintah Pakai Teknologi Alternatif
- KSPSI Dorong Indonesia Meratifikasi Konvensi ILO 188 untuk Perlindungan Awak Kapal Perikanan
- Dendi Budiman: Miskinkan Hakim dan Pengacara Terlibat Suap Rp 60 Miliar