Urgensi Kebijakan Nasional untuk Pengendalian Genoderma pada Industri Sawit

jpnn.com, BOGOR - Para ahli dan pemangku kepentingan membahas dampak serangan Ganoderma pada industri sawit dan urgensi kebijakan nasional untuk pengendaliannya.
Pembahasan itu dilakukan pada acara 2nd Technical Meeting Roundtable Ganoderma Management (RGM) yang merupakan program kerja sama BPDPKS yang diadakan di IPB Convention Center, Bogor.
Industri sawit merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia, memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan nasional melalui ekspor CPO.
Namun, ancaman serius seperti serangan Ganoderma dapat merusak produksi dan mengancam keberlanjutan industri.
Penyakit busuk pangkal batang (BSR) yang disebabkan oleh Ganoderma telah menyebar luas, menurunkan produktivitas hingga 50% dan merugikan ekonomi nasional.
Penting bagi para pemangku kepentingan untuk mengambil langkah strategis dalam pengelolaan dan penelitian guna memastikan keberlanjutan industri sawit Indonesia.
Founder dan Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) Tungkot Sipayung menekankan, Indonesia dan minyak sawit dapat terus menjadi pemimpin pasar minyak nabati.
"Namun, ini tergantung pada bagaimana kita mengelola tantangan seperti penurunan citra, substitusi produk, perubahan iklim, dan serangan Ganoderma," kata Tungkot Sipayung.
Para ahli dan pemangku kepentingan membahas dampak serangan Ganoderma pada industri sawit dan urgensi kebijakan nasional untuk pengendaliannya.
- Aktivis Muda: Kritikan Konstruktif Perlu untuk Beri Masukan Kepada Pemerintah
- Aktivis 98 ITB Khalid Zabidi: Dasco, Pimpinan DPR yang Aspiratif dan Proaktif
- Puteri Komarudin Soroti Potensi Penerapan Kebijakan Berbasis Mitigasi Risiko
- Jubir Ungkap Kemenko Perekonomian jadi Referensi Utama Pemberitaan Kebijakan Ekonomi
- Sony Subrata Sebut Tekonologi AI Bisa Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8%
- Kapal Tanker Bawa Minyak Sawit Mentah Terdampar di Pamekasan, 6 ABK Dievakuasi