Urgensi Kebijakan Nasional untuk Pengendalian Genoderma pada Industri Sawit

Penurunan produktivitas diakibatkan penyakit Ganoderma, menurut Tungkot perlu adanya kebijakan dan gerakan nasional pengendalian Ganoderma kebun sawit sebagai bagian kebijakan dan pembiayaan publik yang perlu mendapatkan dukungan alokasi dana khusus dari dana sawit BPDPKS.
Kepala Penelitian & Pengembangan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Dwi Asmono menambahkan, penanganan Ganoderma yang tidak efektif dapat membuat perkebunan sawit di Sumatera rentan pada 2050.
"Ini telah menjadi masalah nasional yang memerlukan perumusan kerangka penelitian nasional yang komprehensif," tuturnya.
Menurut Dwi, perlu adanya Pendekatan Pengelolaan Ganoderma Terintegrasi (IGM) yang meliputi pencegahan penyakit, meminimalkan insiden penyakit, menunda infeksi Ganoderma, dan memperpanjang masa produktif kelapa sawit.
Para ahli sawit dalam acara itu menekankan pentingnya kerangka penelitian komprehensif yang melibatkan pemahaman prinsip-prinsip tradisional, manajemen penyakit, dinamika epidemiologi, strategi pengembangan, penggunaan alat bantu komputasi, pendekatan non-kimia, dan kolaborasi tim interdisipliner. (jlo/jpnn)
Para ahli dan pemangku kepentingan membahas dampak serangan Ganoderma pada industri sawit dan urgensi kebijakan nasional untuk pengendaliannya.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Membangun Konsensus: PPHN Sebagai Arah Kebijakan untuk Masa Depan Indonesia
- Prabowo dan Pemimpin ASEAN Bahas Strategi Hadapi Kebijakan Tarif Trump
- Pengamat: Dedi Mulyadi Otokratik, tetapi Bukan Otoriter
- Aktivis Muda: Kritikan Konstruktif Perlu untuk Beri Masukan Kepada Pemerintah
- Aktivis 98 ITB Khalid Zabidi: Dasco, Pimpinan DPR yang Aspiratif dan Proaktif
- Puteri Komarudin Soroti Potensi Penerapan Kebijakan Berbasis Mitigasi Risiko