Urung Salat karena Imam Perempuan
Selasa, 13 Agustus 2013 – 11:11 WIB
Rasekh pun buru-buru mengamini pendapat rekannya tersebut. Dia menuturkan, kaum muslim tidak bisa seenaknya mengubah aturan yang selama ini berjalan demi kepentingan mereka sendiri.
Kontroversi itulah yang membuat sekitar 500 orang yang tercatat sebagai jamaah IMI masih tersebar. Mereka hanya bisa berdiskusi secara online, yakni melalui e-mail. Namun, mereka juga sering mengadakan pertemuan berskala kecil yang terdiri atas belasan orang. "Saya sadar bahwa publik akan bereaksi dengan sesuatu yang kami yakini ini. Semua orang butuh beradaptasi," ucap Sophia, jamaah IMI asal Prancis. (AFP/hep/c18/tia)
Jumlah umat muslim di Benua Biru semakin bertambah. Seiring dengan berjalannya waktu, paham Barat mulai bersinggungan dengan norma-norma Islami.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer