Urus Wartawan, Marzuki Mengaku Dituding Kurang Kerjaan

Urus Wartawan, Marzuki Mengaku Dituding Kurang Kerjaan
Urus Wartawan, Marzuki Mengaku Dituding Kurang Kerjaan

“Saya minta untuk disosialisaikan itu, kalau tidak langsung dibawa ke bamus dan disahkan di paripurna. Pasal-pasal yang aneh-aneh yang tidak usah diambil,” katanya.

Secara kelembagaan DPR, menurut Marzuki, menyadari bahwa pers dan wartawan tidak boleh dibatasi langkahnya di era kebebasan pers dan demokrasi seperti saat ini. Karena, tegasnya, bagaimana pun pers merupakan salah satu pilar demokrasi.  “Harus dipahami ini bukan untuk membatasi tapi agar tertib saja," katanya.

Ia menegaskan tujuan daripada tatib itu juga untuk kalangan pers sendiri jadi. "Yang enak kan teman-teman juga semuanya kalau ada aturan,” tambahnya.

Ditanyakan mengapa hanya pers yang ditertibkan sementara banyak calo proyek berkeliaran bebas di Senayan dan juga wanita-wanita berpakaian seksi yang tidak jelas keberadaannya di DPR, Marzuki mengatakan bahwa semua hal itu akan ditertibkan juga. "Termasuk keberadaan café yang ada di lingkungan DPR," katanya.

JAKARTA - Ketua DPR, Marzuki Alie mengatakan Rumusan tata tertib (Tatib) tentang peliputan wartawan di DPR belum final. Sebelum direalisasikan, perlu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News