Urusan Perbatasan Butuh Kementrian Khusus
Kamis, 01 Maret 2012 – 18:36 WIB
“Bahkan ada yang tidak tahu siapa nama Presiden kita. Ini kan sangat miris,” sebut Rusli seraya menerangkan, betapa kontrasnya wilayah perbatasan RI, misalnya di Riau bila dibandingkan dengan wilayah perbatasan Malaysia atau Singapura.
Baca Juga:
Di kedua negara itu, kondisinya sudah mentereng dengan jalanan yang diaspal mulus dan masyarakatnya juga sudah sejahtera. Sementara kondisi di wilayah perbatasan Indonesia masih gelap gulita, bahkan masih banyak yang hutan belantara.
“Harus ada komitmen yang jelas. Oleh karena saya mengusulkan perlu dibentuk satu kementerian khusus dengan tupoksi yang jelas mengurusi masalah perbatasan. Apakah itu mungkin namanya Kementerian Kelautan, Perikanan dan Perbatasan atau lainnya,” usul politisi Golkar itu.
Rusli mengakui bahwa saat ini memang sudah ada Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), namun nampaknya belum mampu menanggulangi berbagai persoalan yang terjadi di wilayah perbatasan. “Saya dengar tahun ini sudah ada anggaran Rp3 triliun untuk wilayah perbatasan ini. Namun tentu saja belum cukup,” tegasnya.
JAKARTA--Penanganan wilayah perbatasan oleh Pemerintah Indonesia hingga kini dinilai masih setengah hati. Akibatnya, tidak saja wilayahnya yang miskin
BERITA TERKAIT
- Aher: Apa yang Sudah Diproduksi Pindad Selama Ini tak Kalah dengan Produk Negara Lain
- Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar
- WPC dan GPA Serukan kepada Pemerintah untuk Turut Mengakhiri Polusi Plastik
- Pemenang Kompetisi MTQ Internasional Raih Hadiah Uang Rp125 juta
- Potensi Besar Kentang Garut Binaan UPLAND untuk Dukung Swasembada Pangan
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani