Urusi DKI, Jokowi Tak Mau Didikte Luar Negeri
Rabu, 03 April 2013 – 17:04 WIB
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengungkapkan bahawa dirinya tak mau diatur oleh pihak asing meski Pemprov DKI telah menerima bantuan dana. Gubernur yang biasa disapa Jokowi itu menegaskan, dirinya tidak segan untuk membatalkan bantuan asing yang dinilai tidak sesuai dengan keinginannya. Hal ini juga terjadi dalam proyek penataan drainase di Jakarta dari Bank Dunia yang dikenal dengan Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI). Menurut Jokowi, pihak Bank Dunia terlalu banyak mengatur mengenai teknis pelaksanaan proyek. Padahal, lanjutnya, pelaksanaan di lapangan lebih diketahui oleh Pemprov DKI.
Ia mencontohkan proyek MRT yang dananya berasal dari investor Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA). Dalam perjanjian disebutkan bahwa kontraktor pemenang tender MRT harus terlebih dahulu diverifikasi dan disetujui oleh pihak JICA.
Baca Juga:
"Setelah itu perlu waktu tiga bulan untuk tanda tangan. Ah, kalau saya nggak mau dong. Nggak mau saya tiga bulan saya sampaikan. Maksimal dua minggu lah, kalau nggak mau ya sudah, batalin saja," kata Jokowi kepada wartawan di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (3/4).
Baca Juga:
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengungkapkan bahawa dirinya tak mau diatur oleh pihak asing meski Pemprov DKI telah menerima bantuan
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS