Usaha Mebel Jepara Meredup
Rabu, 13 Juli 2011 – 18:59 WIB
JEPARA - Peneliti Center For International Fouretry Research (CIFOR), Sulthon Al Amin mengatakan, industri furniture telah menjadi sumber pendapatan di Jepara selama bertahun-tahun. Tetapi, berdasarkan survey tahun 2010 jumlah unit usaha mebel di Jepara terus mengalami penurunan sebesar 20 persen dari tahun 2005 yakni menjadi 11.597 unit. Sementara itu lanjut Sulthon lagi, pengrajin kecil sendiri hanya memperoleh sekitar 3,6 persen dari distribusi nilai tambah tersebut. "Walaupun lebih banyak pelaku industri mebel di tingkat pengrajin (UKM) tetapi distribusi nilai tambahnya tidak banyak dirasakan oleh pengrajin tapi lebih kepada perusahaan besar yang menampung produk hasil pengrajin kecil," tandasnya.
CIFOR merupakan salah satu dari 15 pusat penelitian dalam kelompok konsultatif bagi Penelitian Pertanian International (Consultative Group On International Agricultural Research). "Penurunan terbesar dari 12.763 unit di tahun 2005 menjadi 8.289 unit di tahun 2010 atau sebesar 35 persen," kata Sulthon di Jepara The Word Carving Centre, Rabu (13/7).
Padahal kata Sulthon, usaha mebel memberikan kontribusi sekitar 27 persen perekonomian daerah yang terkenal dengan seni ukir ini. Parahnya lagi kata dia, distribusi nilai tambah yang didapat para pelaku industri mebel dikuasai oleh pemain asing yang menikmati sekitar 61 persen permeter kubik bahan baku, sedangkan pemain lokal seperti petani hutan, penjual kayu, pengrajin mebel dan eksportir didalam negeri hanya memperoleh sekitar 38.9 persen.
Baca Juga:
JEPARA - Peneliti Center For International Fouretry Research (CIFOR), Sulthon Al Amin mengatakan, industri furniture telah menjadi sumber pendapatan
BERITA TERKAIT
- Pertamina Dorong Kolaborasi Nasional dan Global Turunkan Emisi Metana di Indonesia
- Pertamina Paparkan Keunggulan Desa Energi Berdikari di COP 29 Azerbaijan
- Pemerintah Terus Mendorong KUR yang Hampir 10 Tahun Berjalan untuk Usaha Produktif
- Program Disabilitas Tanpa Batas Bikin PNM Berjaya di BBMA 2024
- INDEF Menyoroti Rencana Kenaikan PPN & Makan Bergizi Gratis, Mengkhawatirkan
- BTN Luncurkan Debit Card BTN Prospera