Usaha Mikro Berkurang 46 Persen Setiap Tahun
Sabtu, 28 Januari 2017 – 01:05 WIB
Hal itu, terang Sofyan, berbanding terbalik dengan data dari berbagai stakeholder yang menangani UMKM.
Sebab, beberapa sumber, termasuk data pemerintah, hanya mencatat jumlah UMKM dari sisi penerbitan izin.
Sofyan menilai, Kaltim masih bisa mendorong potensi komoditas UMKM. Termasuk yang berorientasi ekspor.
Daerah ini, jelas dia, bisa fokus pada industri olahan potensial, antara lain makanan atau minuman.
“Cara mengawal potensi itu, bisa dimulai dari alokasi kredit bank. Harus dipastikan, apakah nasabah benar-benar menggunakannya untuk modal usaha, bukan untuk keperluan konsumtif,” bebernya. (ctr/man/k8)
Jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kaltim rupanya menurun. Ada beberapa tahapan untuk meningkatkan jumlah tersebut, namun perlu keseriusan.
Redaktur & Reporter : Ragil
BERITA TERKAIT
- Maskot Tumtum Bakal Bawa Ukm Indonesia Mendunia di World Expo 2025 Osaka
- Ninja Xpress Dukung UKM Go Ekspor Lewat Pelatihan & Pemberdayaan, Wujudkan Indonesia Emas 2045
- Branding Jadi Kunci Sukses Mengembangkan UKM di Tengah Turbulensi Ekonomi
- 25 Bank Pro Pelaku UMKM
- Terpilih Aklamasi, Braditi Moulevey Rajo Mudo Jadi Ketua DPW IKM Jakarta
- Sekda Jateng Terima Penghargaan Tanda Jasa Bakti Koperasi dan UKM